Gara-Gara Sopir Taksi Tertidur, Penumpang Ambil Alih Setir

Liputan6.com, Jakarta Pengalaman buruk dibagikan oleh netizen bernama Irfan di akun Facebook miliknya. Setelah pada Jumat (30/9) kemarin ia dan temannya, Tari menumpangi mobil sebagai jasa antar dari aplikasi taksi online Grab Car. Baru kali itu selama menggunakan jasa taksi online itu, ia sampai merebut kemudi dari tangan sopir.

Kejadian mendebarkan dimulai saat mobil yang dikemudikan oleh sopir taksi online berinisial S itu memasuki area Taman Makam Pahlawan Kalibata, Pasar Minggu. Mobil Avanza warna hitua itu tiba-tiba nyelonong ke kiri dengan kecepatan 60 Km/jam.

"Nyaris menghantam mobil Brio yang terparkir. Gue teriak, Awas. Driver kaget dan untungnya mobil bisa dikendalikan kembali," tulis Irfan.

Namun si sopir malah ngedumel dan menyalahkan Brio yang jelas-jelas sudah terparkir sebelum dia datang. Lalu sampailah kepada kejadian yang mendebarkan berikutnya.

Ketika mobil yang Irfan tumpangi sampai di Poltangan masih daerah Pasar Minggu, sopir berinisial S nyaris menabrak pengendara sepeda motor. "Posisinya sebelum pintu rel kereta, giliran pengemudi motor yang mau ditabrak. Kali ini gue negur si driver dengan nada keras. Pas gue nengok ke arah dia, ternyata kepala dia sudah tertunduk mirip orang yang ketiduran sambil dengar ceramah," tulis Irfan.

Tak mau ambil resiko, Irfan lantas meminta sopir taksi itu menepi. Saat itulah ia memutuskan untuk mengambil alih kemudi mobil. Irfan mengatakan, sopir taksi online itu sempat beralasan jika dirinya habis minum obat flu karena lagi pilek.

Namun Irfan merasa sopir taksi itu hanya kelelahan. Hal itu ia peroleh dari keterangan sopir yang mendadak jadi penumpang itu jika pada hari itu ia telah mengambil 15 trip dan belum sempat beristirahat.

Irfan pun menegur sopir itu untuk tiak mengutamakan setoran semata namun juga keselamatan penumpang. Pengalaman itu ia bagikan agar pengalaman buruk itu tidak menimpa orang lain. Untung saja dalam kasus itu, si penumpang bisa mengemudi sehingga penumpang bisa jadi sopir dan sopir jadi penumpang dadakan.

(War)