Sukses

Curhat Geng Motor Jadi Korban Stereotip yang Menyentuh Hati

Curhatan Luc membuat orang-orang berlinang air mata.

Liputan6.com, Jakarta Di dunia ini masih ada orang yang hidup dengan menilai sesuatu dari luarnya saja. Mereka tidak memperhitungkan fakta yang mendalam dan kebenaran-kebenaran yang ada. Hal seperti ini masih lumrah terjadi, seperti yang dialami oleh anggota geng motor bernama Luc Perrault.

Luc kemudian menulis curahan hatinya di Facebook sebagai tanggapan atas insiden stereotip yang menimpa dirinya. Curhatan Luc membuat orang-orang berlinang air mata. Mereka kemudian menyadari betapa anggota geng motor tak semuanya buruk atau seburuk yang mereka kira.

Dilansir WittyFeed.com, kisah itu bermula di suatu pagi di kedai kopi. Seorang gadis kecil kemudian menyapanya dan mengajaknya bicara. Luc menanggapi dengan antusias. Namun tak lama, ibu gadis itu datang dan berkata kasar.

"Mari sayang, kita tidak bicara dengan orang-orang kotor macam dia," ujar Luc menirukan ibu bocah itu.

Sambil berlalu begitu saja, Luc menyadari dirinya adalah anggota geng motor. Dia adalah pemotor yang mengendarai motor besar. Badannya penuh tato dan penampilannya awut-awutan.

"Ya, saya memang besar. Pria dengan sepeda motor dan penuh tato. Saya tukang las, saya keras, saya minum bir, saya yakin saya terlihat menyeramkan sehingga ketika Anda menatap saya, seolah saya akan memakan tubuh Anda hidup-hidup," ujar Luc memulai curhatan.

"Tapi yang Anda tahu adalah sebatas itu. Anda tidak tahu bahwa saya orang yang bahagia dan telah menikah selama 11 tahun. Anak-anak saya memanggil saya papa. Saya juga lulusan perguruan tinggi."

"Ibu saya barangkali sama dengan ibu Anda. Betapa beliau bahagia memberi tahu kepada semua orang, betapa beruntungnya ia memiliki putra seperti saya. Saya dicintai keluarga saya, dan saya mencintai mereka. Saya bahkan menangis ketika mengetahui lengan putri saya patah. Saya menangis lebih dari yang putri saya lakukan."

Luc Perrault

Luc berpesan untuk tidak menilai orang dari luarnya saja. Menurut dia, dunia ini memang tidak sempurna dan makin buruk karena dihuni oleh orang-orang yang stereotipe.

"Anda harus tahu, saya membaca buku. Saya membantu orang. Saya sering mengunjungi para veteran perang, dan mengucapkan terimakasih kepada mereka. Bahkan saya menangis saat menonton Armageddon," katanya.

"Jadi, jika lain kali saya tersenyum dan menyapa gadis kecil Anda sementara Anda memutus obrolan itu dan berkata, 'Tidak sayang, kita tidak bicara dengan geng motor kotor ini..' bahwa ini sangat menyakiti perasaan saya."

Luc memilih untuk membiarkan ibu itu menggendong anak gadisnya. Ia berpikir jika meladeni stereotip dari ibu itu akan membuat takut anak gadisnya.

Ia berharap curhatan di Facebooknya mampu membuat orang membuka pikirannya. Kejahatan atau kebaikan tidak seperti apa yang tampak dari luarnya saja.

(War)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

 

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini