Sukses

Hebat, Pria Ini Bertanam Sayuran di Dalam Perut Bumi

Keterbatasan lahan tak menyurukan para petani di kota London menanam berbagai sayuran. Mereka memanfaatkan bekas bunker perang dunia kedua.

Liputan6.com, Jakarta Mereka bukan petani biasa. Lahan mereka menanam sayuran terletak puluhan meter di bawah permukaan bumi. Tak hanya itu, mereka memanfaatkan bekas bunker di sistem kereta bawah tanah kota London sebagai lahan berkebun. Bagaimana para petani mengatasi keterbatasan air dan sinar matahari?

Dilansir dari laman Deutsche Welle, Senin (7/11/2016) Richard Ballard petani yang sukses bercocok tanam di bawah tanah ini menyebutkan, keterbatasan lahan di permukaan memaksa mereka mencari alternatif dengan memanfaatkan teknologi modern.
"Nutrisi untuk tanaman kami campurkan dalam air, yang disemprotkan pada tanaman. Limbahnya disaring dan diproses agar bisa digunakan kembali sesuai prinsip daur ulang," ujarnya sebagaimana dikutip dari laman DW.

Alih-alih menggunakan sinar matahari, mereka menggunakan pancaran lampu sebagi cahaya buatan pengganti sinar matahari. Namun, sumber cahaya pengganti sinar matahari ini disebutnya 'terlalu mahal'.

Meskipun begitu, hasil pertanian bawah tanah mereka laris dibeli sejumlah restoran terkemuka di kota London. Michel Roux koki berbintang Michelin pemilik restoran Le Gavroche menyebutkan, ia membeli hasil panen kebun bawah tanah, karena semuanya segar, aromanya intensif dan ramah lingkungan.

"Kini seiring tren yang diminati warga London, yakni konten lokal untuk makanan, urban farming di bawah tanah menjadi revolusi untuk memasok sayuran segar di kota," tambah koki berbintang internasional itu kepada DW. Simak kelanjutan artikel dengan mengeklik tautan berikut ini.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya yang sedang populer: Seorang Balita Kendarai Mobil Mainan di Jalan Raya. Yuk, berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.