Sukses

Warga RI di AS Akan Ngeriung sambil Ngopi di New York

INARTE persembahkan 'Warung Kopi', Warga RI Ngeriung Sambil Ngopi di Amerika

Liputan6.com, Jakarta Berjarak kurang lebih 14.440,78 KM tentunya membuat Warga Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat seringkali merasakan kerinduan akan tanah air. Mulai dari makanan hingga suasana akrab kekeluargaan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Suasana kumpul atau 'ngeriung' ditemani aneka kopi buatan Indonesia hasil olahan pekerja Indonesia selain nikmat juga untuk mengapresiasi karya anak negeri. Jajanan pasar tak ketinggalan mendampingi kopi untuk mengobati kerinduan akan tanah air.

Hasil riset penelitian dan penemuan ilmiah menunjukkan, warung kopi merupakan tempat atau wadah bertemunya berbagai macam latar belakang budaya dan wahana menyalurkan apresiasi serta pendapat masyarakat mengenai isu-isu baik sosial, politik maupun budaya.

Siapa yang tidak mengenal kopi? Kalangan remaja hingga orang tua, baik laki-laki maupun perempuan umumnya mengenal kopi sebagai bagian dari gaya hidup. Di era modern, dengan banyaknya variasi olahan kopi, membuat kopi tidak jarang lagi menjadi pilihan yang pas untuk dinikmati saat bersantai dan kumpul bersama keluarga.

Tercatat tahun 2015, Indonesia telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya yang di eksport di berbagai penjuru dunia. Di samping rasa dan aromanya yang sangat menarik, khasiat kopi juga dapat menurunkan risiko berbagai penyakit.

"Sehubungan dengan kegiatan saya dan kawan-kawan yang tergabung dalam Indonesia Art Theatre (INARTE) akan mempersembahkan 'Warung Kopi', Warga RI Ngeriung Sambil Ngopi," ujar Project Manager, Vaya Shivalaya. Filosofi kopi itu sendiri memiliki seni. Dibuat,diolah,disajikan dan dipadupadankan merupakan kerja seni tersendiri.

Acara eksklusif ini rencananya akan diadakan di dua kota: Washington D.C dan New York pada 17-19 Maret 2017.

INARTE lahir dari beberapa pemuda usia 10-27 tahun yang bertemu dalam beberapa kesempatan acara kebudayaan di Indonesia. Berdiri 25 Agustus 2014 dan mengalami perkembangan yang pesat dengan jumlah anggota terdaftar sekitar 250 orang lebih membuat INARTE semakin giat mengadakan acara yang bertujuan untuk memperkenalkan Indonesia dari segi kesenian dan budaya di dunia internasional.

Acara Warung Kopi dikemas dengan bincang-bincang (diskusi ringan) bersama tokoh penulis buku dan mantan jurnalis/media, pemerhati masalah sosial budaya (termasuk pernah menjadi juri tamu wakil Indonesia untuk Taiwan Sastra Imigran) dan juga pengamat soal gender Ayi Putri Tjakrawedana, Imelda Budiman Mrs Asia USA/Indonesia World dan Anita Greenwood desainer batik.

Dalam acara tersebut, pengunjung dapat menikmati produk-produk Indonesia (jajanan,kopi dan pasar klewer tradisionil) serta berpartisipasi dalam Wall of Fame yang memuat pesan kesan dan harapan dari seluruh pengunjung yang akan disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo.

"Acara ini bertujuan sederhana saja namun bersahaja dan tepat guna. Mengumpulkan warga Indonesia di kota besar di Amerika Serikat baik dari kalangan manapun tidak hanya pebisnis.

Bahkan ibu-ibu pebisnis online yang banyak melakukan penjualan barang-barang Nusantara sesama mereka maupun pada warga Amerika. Juga tidak menutup kemungiinan peluang bisnis dan memberikan dukungan kepada Pemerintah Indonesia dari masyarakat Indonesia yang berada di Amerika," demikian jelas Vaya Shivalaya.

Hasil keuntungan acara sebagian besar akan disalurkan kepada beberapa Yayasan Sosial di Indonesia, termasuk ke wilayah Indonesia Timur seperti Papua yang kopinya beredar di Amerika dan negara lain.

Tertarik bergabung dalam acara ini ? Hubungi INARTE: inarte.id@gmail.com

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini