Sukses

Petugas Bandara Paksa Buang 10 Kantung ASI, Ibu Ini Murka

Seorang ibu merasa di perlakukkan tidak hormat oleh petugas keamanan Bandara Heathrow, London, karena harus membuang 10 kantung ASI miliknya

Liputan6.com, London - Seorang ibu dari Belanda, merasa sedih dan murka ketika petugas keamanan Bandara Heathrow, London, Inggris, memaksanya untuk membuang 800 ml ASI miliknya.

Katie Langan merasa kesal dan dipermalukan setelah diberitahu untuk membuang satu liter ASI-nya. Padahal susu tersebut telah ia simpan selama lima hari ketika ia tengah melakukan beristirahat bersama teman-temannya di London.

Dilansir Metro, Kamis (5/1/2017), awalnya dia telah melakukan negosiasi untuk menyelamatkan ASI-nya. Dia menyarankan agar petugas terlebih dahulu memeriksa susu agar bisa mencari solusi lain. Ia juga tak keberatan untuk memindahkannya ke dalam wadah dan membayar bagasi tambahan sebesar Rp 980 ribu.

Meski telah memohon kepada petugas keamanan selama setengah jam, tapi petugas itu tetap tak bisa memberikan izin karena susu tersebut tak lolos dari keamanan sehingga harus disita.

Katie sangat patah hati karena merasa diperlakukan dengan tidak hormat. Dia pun hanya bisa menangis di depan antrian yang mengular.

"Saya merasa malu dan terhina. Saya harus menjelaskan tentang menyusi kepada seorang pria. Saya juga sangat patah hati karena harus membuang ASI penuh cinta dan waktu untuk memompanya. Ini berarti ketika saya pergi lagi, bayi saya tidak mendapatkan ASI," jelas Katie.

10 kantung ASI milik Katie

Ia juga berharap jika peristiwa yang berlangsung pada 1 Janusari 2017 tersebut tak akan dialami perempuan lainnya yang memiliki anak. "Saya hanya tidak ingin perempuan laun mengalami apa yang terjadi pada saya," lanjutnya.

Perempuan berusia 33 tahun itu menceritakan bagaimana ia memerlukan waktu 20 menit untuk memompa ASI dan itu ia lakukan dua sampai tiga kali sehari yang menghasilkan 10 kantong susu berisi 80 ml.

Ketika tengah berada jauh dari bayi mereka, ibu menyusui memang harus terus memompa ASI-nya. Kalau tidak, pasokan ASI-nya berkurang dan mereka tidak akan bisa menghasilkan sebanyak ketika mereka kembali.

Sebelumnya, Katie telah melakukan perjalanan ke banyak negara untuk bekerja sebanyak 20 kali selama 2016. Ia juga selalu membawa cairan dalam kantong khusus ASI, tapi ia tak pernah memiliki masalah kemanan seperti di bandara Boston, Istanbul, Bristol, Amsterdam dan Edinburgh.

(ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.