Sukses

Keren, Wanita Ini Latih Anjing Pintar untuk Deteksi Diabetes

Seorang wanita latih anjing peliharannya untuk mendeteksi pasien diabetes.

Liputan6.com, Singapura - Hewan yang satu ini bukan hanya pandai bersahabat dengan manusia. Kemampuan anjing dalam mendeteksi pun sudah tak diragukan lagi. Hal tersebut pun terjadi pada seekor anjing dari Singapura ini. Dia ternyata mampu mendeteksi kadar gula darah rendah pada pasien diabetes.

Dilansir Nextshark, Sabtu (7/1/2017), seorang perempuan bernama Stella Chew sengaja melatih anjing peliharaannya untuk menjadi anjing yang mendektesi diabetes. 

Setelah melakukan penelitian secara online, konsultan teknologi keuangan itu mampu menempatkan anjing peliharaannya bernama Butter, selama enam bulan untuk melalukan pelatihan.

Awalnya anjing berusia 10 tahun itu diajarkan trik meningkatkan alarm untuk setiap kali kadar gula darah pasien mulai rendah dan kritis, bahkan pada saat-saat pasien sendiri tidak menyadarinya.

Ketika Butter menghirup aroma seseorang memiliki kadar gula darah rendah, ia akan segera memberitahu Chew dengan cara menjilati atau menyenggol.

Bahkan ketika Chew terlelap tidur, anjing itu akan menyenggol untuk membangunkannya agar Chew tahu jika kadar gula darahnya rendah.

Kebanyakan penderita diabetes tidak dapat memproduksi insulin sehingga membuat mereka rentan terhadap hipoglikemia, ketika kadar gula darah menjadi terlalu rendah. Kasus tersebut sangat umum terjadi pada penderita diabetes tipe satu.

"Kamu mulai gemetar atau menjadi tidak koheren dan tubuh kamu cenderung untuk masuk ke mode panik. Pernah suatu kali, hal itu terjadi ketika saya sedang tidur dan saya berjuang untuk bangun dan mengeluarkan keringat dingin," kata Chew.

Anjing bernama Butter

Maka itu, pengalamannya mengidap diabetes membuat Chew memahami kebutuhan penderita diabetes lainnya. Ia memutuskan untuk membantu melatih anjing dari pasien lain tanpa kompensasi. Bukan hanya itu, ia juga membantu orang lain dengan pelatihan anjing mereka sendiri atau mencarikan anjing yang cocok dari tempat penampungan.

Idealnya, anjing yang digunakan memiliki kriteria tersendiri, yaitu harus cerdas, harus memiliki penciuman hidung yang tajam dan memiliki keyakinan alam serta memiliki rasa tanggung jawab.

Caitriona Evans, perempuuan asal Irlandia ini menjadi salah satu dari empat orang yang sedang berbagi pengetahuan tentang anjing peringatan bersama Chew.

Ketika putri Evans menderita diabetes, ia meminta bantuan Chew untuk melatih anjingnya. Evans mengadopsi anjing yang telah disalahgunakan di tempat penampungan lokal.

Menurutnya, anjing miliknya yang dilatih Chew kini telah berkembang pesat. "Dengan anjing, dia akan bisa hidup sendiri dan jika pelatihan anjing tidak berhasil, anjing akan tetap menjadi bagian dari keluarga kita," kata Evans.

(ul)

Penulis:

Eka Nurjanah (Politeknik Negeri Jakarta)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Diabetes (diabetes melitus) adalah suatu penyakit metabolik yang diakibatkan oleh meningkatnya kadar glukosa atau gula darah.

    Diabetes

  • anjing

Video Terkini