Peneliti UGM Berbagi Pengalaman 17 Hari di Antartika

Liputan6.com, Jakarta Benua Antartika adalah wilayah terdingin di Bumi. Dengan luas dengan luas mencapai 14 juta kilometer persegi, hampir semua benua Antartika ditutupi dengan es tebal. Dengan ketebalan es rata-rata mencapai 1 kilometer, hampir tak ada manusia yang bertahan lama tinggal di Antartika.

Minimnya jumlah manusia yang tinggal di Antartika membuat benua ini nyaris tak berpolusi. Ini yang membuat Antartika menjadi laboratorium alami raksasa untuk mempelajari bumi dan atmosfernya.

Dikutip dari laman ugm.ac.id, peneliti Indonesia Nugroho Imam Setiawan, Ph.D, mendapat kesempatan mengikuti kegiatan penelitian masa depan planet bumi di Antartika yang diadakan Japan Antartic Research Expedition (JARE).

“ 24 jam nonstop matahari menghajar kami dan membuat wajah menjadi belang kehitaman walaupun sudah pakai sun-blok spf 50++ setiap hari. Kelembaban yang rendah membuat kulit di tepi kuku mudah mengelupas dan perih. Tapi rasa lelah itu tidak sebanding dengan pengalaman, ilmu, dan rasa kagum akan keagungan Tuhan,” urai dosen Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik UGM ini.

Nugroho merupakan satu-satunya anggota tim ekspedisi yang berasal dari kawasan Asia Tenggara. Menurut rencana, kegiatan riset tersebut akan dilaksanakan selama dua bulan, Januari-Februari 2017 mendatang. 

Selama ekspedisi, Nugroho melihat tidak ada tipe batuan lain di lokasi penelitian selain batuan metamorf dan granitoids ataupun perpaduan keduanya. Honeycomb structure ini sering dijumpai pada batuan akibat gerusan angin dengan iklim kering di permukaan batuan. Simak pengalaman Nugroho Imam Setiawan, Ph.D, melakukan penelitian di Antartika dengan mengeklik tautan berikut ini.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Yuk, berbagi informasi menarik tentang kampusmu di Forum Liputan dengan mengeklik tautan ini. Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.