Sukses

Kisah Sedih di Balik Gajah-Gajah yang Terampil Mencuci Mobil

Liputan6.com, Jakarta Gajah memang tergolong hewan yang cukup cerdas. Namun dengan kecerdasan itulah gajah kerap mendapat perlakukan tidak mengenakkan dari para pawang yang ingin melatihnya menjadi hewan terampil.

Seperti di Taman Marga Satwa Oregon Amerika Srikat. Di sana terdapat gajah-gajah yang mampu mencuci mobil. Hanya dengan membayar sebesar $ 25 atau setara dengan Rp 300 ribu, Anda bisa mencuci mobil Anda sekaligus menikmati pertunjukan unik dari para gajah tersebut.

Tidak hanya sebagai ajang hiburan, mereka dituntut untuk agar dapat berguna bagi kepentingan orang lain.

Namun siapa sangka di balik pertunjukan itu terdapat kisah haru yang dialami gajah. Sehingga tak sedikit masyarakat yang mengetahui ceritanya, mengkritik layanan tersebut.

Dilansir dari Insight, gajah-gajah tidak terlihat bahagia. Kondisi itu sebenarnya bisa dilihat dari foto-foto yang telah beredar. Sebab mereka telah dipaksa melakukan hal yang tidak semestinya dilakukan.

Terlebih ketika salah satu foto menunjukkan, bagaimana sang pelatih dapat tersenyum lebar melihat gajah-gajah tersebut sambil memegang sebuah cambuk di tangannya.

“Lihatlah pelatih di sebelah gajah saat mencuci mobil dalam foto, dia memiliki cakar brutal,” kata salah satu anggota grup perlindungan hewan internasional, In Defense of Animal (IDA).

Komunitas pecinta hewan itu menambahkan, terdapat bekas luka dalam anggota tubuh sang gajah. Kuat dugaan, gajah-gajah itu mendapat sanksi yang keras jika tak mau menuruti majikannya.

IDA menilai, pelayanan tersebut tidak seharusnya dipertontonkan. Terlebih dalam sebuah Taman Marga Satwa Nasional. 

“Mereka dilatih secara kejam, hanya untuk mencuci mobil,” tambahnya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa hadirnya hewan-hewan itu memang dapat membawa keuntungan tersendiri bagi taman marga satwa.

Meski demikian, tidak seharusnya para hewan diberlakukan dengan semaunya. Selayaknya seorang manusia, hewan juga membutuhkan kasih sayang lebih agar dapat hidup dengan layak.

Meski mendapat banyak kritikan dari beragam netizen, nampaknya taman marga satwa tersebut masih melanjutkan layanan tersebut. Hanya saja mereka memberi keringanan dengan tidak menyediakannya di saat musim dingin tiba.

Penulis:

Pebby Adhe Liana

Universitas Bung Karno

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini