Sukses

Haruskah Berdakwah Itu Menggebu-gebu, Cek Meme Ini

Meme itu mencuri perhatian netizen. Sejak diunggah di Fanpage Facebook, Sketsa Islam Kita, gambar itu di-like dan dibagikan berulang kali.

Liputan6.com, Jakarta Soal cara berdakwah menggebu-gebu yang belakangan marak di Indonesia menggugah kartunis untuk bersuara. Mereka membuat meme semikomik yang lucu tentang bagaimana sebaiknya berdakwah itu.

Meme itu diunggah di Fanpage Facebook, Sketsa Islam Kita. Komik berjudul "Dakwah Ramah itu dibikin oleh kartunis bernama Muhammad Fihril Kamal.

Gambar pertama menunjukkan laki-laki sekitar paruh baya bersorban, berwajah ramah, dan penuh senyum. "Berdakwah itu seharusnya dengan wajah sumringah," tulis Fihril persis di samping gambar pertama.

Sedangkan gambar kedua berisi laki-laki paruh baya yang berserban dengan muka penuh angkara. Menambah kesan dramatis, gambar latar dipenuhi dengan petir menyambar-nyambar. Pada gambar kedua itu Fihril menuliskan, "Bukan dengan wajah seperti menahan BAB..."

Pada kolom ketiga, Fihril menuliskan dasar bagaimana sebaiknya berdakwah yang ia kutip dari salah satu tokoh ulama kondang, KH. Ahmad Mustofa Bisri.

"Rasul itu Bassam. Muka beliau tersenyum. Tidak hanya bibirnya, tapi mukanya. Jadi kalau ada Sahabat ingin curhat, melihat belai saja beban sudah hilang.." demikian tulisan Fihril.

Ia melanjutkan, maka hendaknya jika ingin berdakwah sebaiknya meniru cara-cara Rasul. "Kalau ingin meniru Rasul, tirulah akhlaknya. Tidak hanya bajunya, yang kemana-mana harus bersorban dan berjenggot. Kalau bersorban dan berjenggot, Abu Jahal juga begitu. Namun yang membedakan, Rasul wajahnya tersenyum kalau Abu Jahal wajahnya sangar," tulisnya.

Meme semikomik itu sontak mencuri perhatian netizen. Sejak diunggah di Fanpage Facebook, Sketsa Islam Kita, gambar itu di-like dan dibagikan ribuan netizen.

 

(War)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.