Sukses

Misteri Kota Kuno Penuh Kutukan yang Ditinggalkan Warganya

Kota kuno The City of the Monkey God ditinggalkan oleh penduduk pada abad ke-16 akibat kutukan yang menyerang wajah mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Kota kuno The City of the Monkey God ditinggalkan oleh penduduk pada abad ke-16 akibat kutukan. Waktu itu, warga kota tersebut diserang penyakit misterius yang menyerang wajah mereka.

Barang siapa yang terserang penyakit misterius tersebut, tidak beberapa lama niscaya daging di hidung, bibir, dan wajahnya akan berjatuhan. Dianggap kutukan, warga pun beramai-ramai meninggalkan kota tersebut hingga terlupakan.

Namun baru-baru ini, para arkeolog yang meneliti reruntuhan di bekas kota tersebut menguak penyebab 'kutukan' tersebut. Menurut para ahli, bukannya dikutuk, penduduk kota kuno tersebut sesungguhnya didera wabah parasit Leishmaniasis yang ditularkan oleh sejenis lalat.

"Parasist berpindah ke selaput lendir mulut dan hidung, lalu memakan daging di bagian itu. Wajah Anda akan digerogoti perlahan, sangat menyakitkan," ujar Douglas Preston yang ikut dalam rombongan tersebut.

Douglas bersama tim penjelajah dan arkeolog mengkeksplorasi reruntuhan yang sebelumnya tak tersentuh di Ciudad Blanca yang digali tahun lalu. Menurut laporan awal, The City of the Monkey God berdiri antara 1.000-1.500 SM. Kota ini diyakini berisi artefak-artefak langka yang tersembunyi di bawah tanah.

Catatan sejarah menyatakan kota kuno ini dulunya dianggap hanya legenda dan diceritakan lewat cerita rakyat. Selama ratusan tahun, kota kuno ini tetap tersembunyi di hutan, tertutup oleh tanah dan lapisan tebal tumbuhan, di perbatasan antara Honduras dan Nikaragua.

"Penemuan ini telah menciptakan banyak kegembiraan karena mengenalkan Honduras pada dunia," ujar Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez seperti dikutip dari Ancientcode, Jumat (20/01/2017).

Para ahli juga berhasil menemukan puluhan artefak yang tersembunyi di reruntuhan kota kuno ini. Di antara, kapal menakjubkan dengan pegangan berbentuk burung bangkai, sebuah nampan dengan kepala jaguar yang terbuat dari tanah liat, dan batu mulia yang diukir dengan bentuk jaguar pula.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini