Sukses

Harga Cabai Tinggi, Mistoyo Ketiban Rezeki

Tingginya harga cabai membawa keberkahan bagi petani cabai. Salah satunya Mistoyo.

Liputan6.com, Kediri Tingginya harga cabai membawa keberkahan bagi petani cabai. Salah satunya Bapak Mistoyo (kanan) petani cabai di lereng Gunung Kelud, Puncu, Kediri, sekaligus anggota KSM Lamor Kelud Sejahtera program Sejuta Berdaya LAZ Al Azhar yang turut ketiban rezeki dari naiknya harga cabai.

Sebelum menjadi petani cabai Mistoyo pernah bekerja sebagai penjual pisang. “Dulu bukannya untung, justru saya terjerat riba kepada rentenir karena tanggungan orangtua saya”, kata Mistoyo. Kini beliau juga harus membiayai kuliah istrinya disamping memenuhi keperluan harian keluarga. Dengan kebutuhan yang semakin besar tersebut, beliau harus bekerja lebih ekstra.

Harga cabe Tinggi, Mistoyo Ketiban Rezeki

Akhirnya Mistoyo dan beberapa warga lain bergabung menjadi anggota KSM Lamor Kelud Sejahtera dan menjadi petani cabai. Dengan keuletan dan kesabaran Mistoyo yang juga seorang guru ngaji di TPA Rohamtussalam ini mendapat nikmat luar biasa tahun ini. Di saat para petani cabai di desanya belum panen cabai, Bapak Mistoyo justru sudah panen dan hasilnya maksimal.

Di masa petik pertama ini ia sudah mendapat 65 kg cabai yang dijual dengan harga 111 ribu/kg. Dan prediksinya angka ini akan terus merangkak naik, baik hasil panen ataupun harganya. Tingginya harga cabai kali ini menjadi rekor harga tertinggi dalam sejarah pertanian cabai di lereng Gunung Kelud, Kediri.

Harga cabe Tinggi, Mistoyo Ketiban Rezeki

Mistoyo mengaku selama menjadi anggota KSM dirinya tak hanya mendapat pinjaman modal tanpa riba, tapi juga mendapat arahan dan bimbingan tentang pertanian yang baik dari pendamping desa yang ditempatkan LAZ Al Azhar di desanya.

Kadiv Program LAZ Al Azhhar Rahmatullah Sidik mengatakan, Sejuta Berdaya adalah program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang memanfaatkan dana kebajikan (qardhul hasan) dan dana-dana sosial lainnya seperti zakat dan CSR dari lembaga keuangan syariah. “Melalui program pemberdayaan ekonomi berbasis kelompok ini, sudah ada 998 keluarga dari 18 KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) yang tersebar di 12 kota/kabupaten di Indonesia telah merasakan berkahnya merdeka dari riba," ucapnya.

Penulis:

Ridhuan Habibie

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini