Sukses

Terlahir Bertubuh Rapuh, Gadis Ini Ingin Peluk Keluarganya

Seorang gadis bernasib malang karena tak bisa memeluk orang-orang yang ia sayangi setelah alami kondisi langka yang membuat tubuhnya rapuh.

Liputan6.com, Amerika Serikat Kondisi tak normal, seperti masalah medis atau pun kecacatan memang lumrah dialami beberapa orang di berbagai negara. Penyebabnya bukan hanya dari kelahiran saja, malapraktik, pengaruh obat-obatan, atau pun faktor alamiah.

Seorang perempuan dari Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), harus mengalami nasib malang karena hidup dengan kondisi tubuh yang rapuh sehingga tidak bisa makan dan memeluk keluarganya.

Dilansir Metro, Minggu (26/2/2017), gadis bernama Madisyn Yuhas setiap harinya harus memakai perban dari leher hingga kakinya untuk melindungi tubuhnya. Kondisinya tersebut yang membuat dirinya kesulitan untuk makan, jika mengunyah apa pun itu akan membuat mulutnya lecet parah.

Perempuan berusia 18 tahun itu menderita kondisi genetik langka yang disebut dengan Resesif Dystrophic Epidermolisis Bulosa, yang membuat kulitnya bisa robek  sampai ke otot jika terjadi gesekan ringan.

Ibunya, Mary Yuhas (46) mengatakan jika putrinya seperti kupu-kupu, karena kulitnya menjadi serapuh sayap kupu-kupu.

"Tidak ada obat untuk kondisi Madisyn, sehingga setiap hari adalah perjuangan untuknya," jelas Mary.

Tubuhnya kini sangat kurus karena ia hanya makan yang disalurkan dari tabung ke perutnya, sebab ia tidak bisa mengkonsumsi makanan melalui mulutnya.

Selama bertahun-tahun, kondisinya semakin memburuk. Karena kerusakan parah yang dialaminya, ia kini terpaksa hidup menggunakan kursi roda.

Sang ibu kini tengah berusaha melakukan penggalangan dana untuk membantu memenuhi biaya seperti perban, obat-obatan dan lotion, agar putrinya tetap bisa hidup.

(ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini