Sukses

Tragis, Pria 50 Tahun Terbunuh 6 Ton Majalah Porno Koleksinya

Seorang pria di Jepang meninggal karena terkubur oleh majalah porno koleksinya.

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria Jepang baru-baru ini ditemukan tewas di apartemennya, kematiannya terbilang tragis lantaran ketika ditemukan, tubuhnya tertimbun 6 ton majalah porno. Kematiannnya masih menimbulkan misteri, namun diduga pria tersebut mengalami serangan jantung, setelah secara tak sengaja tertimpa tumpukan majalan porno.

Pria Jepang yang berusia 50 tahun tersebut diidentifikasi sebagai seorang yang pernah bekerja sebagai perakit mobil bernama "Joji". Para tetangga di sekitar apartemennya menggambarkan Joji sebagai sosok yang tertutup. Salah seorang tetangganya mengungkapkan, penyebab kematian Joji hingga kini masih belum diketahui, namun ia menjelaskan ketika mayatnya ditemukan, Joji berada di bawah tumpukan majalah porno.

"Tidak jelas penyebab kematian Joji, mungkin ia menderita serangan jantung, ia jatuh dan tertimpa tumpukan majalah porno miliknya yang begitu banyak,” ungkap tetangganya.

Kematian Joji terbilang tragis, lantaran ia ditemukan enam bulan setelah ia deketahui telah meninggal dunia. Mayatnya ditemukan setelah pemilik apartemen yang ditinggali oleh Joji bertanya-tanya, mengapa ia tidak pernah lagi mendatanginya untuk membayar uang sewa.

Hal itulah yang membuat pemilik apartemen mencoba mendatanginya, ketika ia membuka apartemen Joji, ia tercengang karena menemukan tumpukan majalah porno yang memenuhi seisi ruangan apartemen dan menemukan tubuh Joji terkubur di antara majalah porno.

Keluarga Joji akhirnya terpaksa menyewa sebuah perusahaan pembersih untuk membersihkan seluruh koleksi majalah pornonya karena dianggap memalukan. Sayangnya, meskipun berita kematian Joji ini telah menjadi viral. Namun, keluarga Joji hingga kini belum mendapatkan kepastian tentang penyebab kematiannya.

Joji diduga memiliki gangguan psikologi yang bernama complusive hoarding disorder, yaitu keadaan gangguan psikologi yang membuat penderitanya kerap menimbun segala sesuatu secara berlebihan. The Mayo Clinic mendefinisikan gangguan ini sebagai masalah kesehatan jiwa dimana penimbun mengalami kesulitan untuk memisahkan barang yang dianggap dibutuhkan dengan barang yang seharusnya dibuang menjadi sampah.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini