Sukses

Tri Mbak Kentir, Kisah Cinta Segi Empat Wanita, Pria, dan Banci

Pertunjukan ini mengisahkan dua orang perempuan dan seorang banci yang jatuh cinta pada pria yang sama.

Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang Maret 2017, Galeri Indonesia Kaya menampilkan beragam pertunjukan karya kreator muda yang terpilih melalui program Ruang Kreatif: Seni Pertunjukan Indonesia. Program ini merupakan program edukasi seni pertunjukan yang mencakup teori dan praktek dalam proses pembuatan seni pertunjukan yang didampingi oleh tiga orang mentor yaitu Yudi Ahmad Tajuddin, Eko Supriyanto dan Garin Nugroho.

Penikmat seni di Auditorium Galeri Indonesia Kaya pada Minggu (12/03/2017) menyaksikan pementasan teater berjudul Tri Mbak Kentir oleh Regeneration Theatre. Pementasan ini bercerita tentang tiga sahabat yang tinggal satu kontrakan dengan latar belakang budaya dan keluarga yang berbeda-beda, namun ketiganya sama-sama berkecimpung di dunia malam.

Sumarah (Delila) yang berasal dari keluarga yang tidak mampu dan akhirnya memilih untuk mengubah nasibnya di Jakarta, Marlina (Sheila Octarina) yang terjebak dengan tawaran pekerjaan dari orang yang tak dikenal, Momon (Yusuf Bakrie) yang adalah seorang banci yang lahir dari keluarga kaya namun terjebak dalam dunia malam karena kurang perhatian dari sang ayah.

Suatu ketika Sumarah, Marlina dan Momon bertemu dengan seorang pria yang sama-sama membuat mereka jatuh cinta. Kisah percintaan segiempat inilah yang akhirnya menjadi pemicu perpecahan persahabatan mereka. Hal ini adalah salah satu dari masalah yang harus mereka hadapi, hingga muncul banyak masalah yang akhirnya membuat mereka untuk lebih menyadari betapa pentingnya persahabatan mereka.

Cerita ini ditulis oleh Megarita yang terinsipirasi dari pengalaman hidup dari seorang teman. Kelompok yang beranggotakan 30 orang ini sebelumnya dikenal dengan nama S’mas Regeneration yang hadir akan kecintaan mereka akan seni teater.

“Regeneration Theatre awalnya hadir karena kami melihat melihat minat masyarakat pada seni teater sangat rendah dan kurangnya wadah untuk berkarya dengan kebebasan berekspresi. Sebelumnya kami kurang mengerti bagaimana cara memproduksi sebuah seni pertunjukan sehingga menjadi suatu paket yang bisa dinikmati oleh penonton. Kami sangat tertarik ketika mengetahui adanya program Ruang Kreatif di Galeri Indonesia Kaya ini ditambah dengan pelatihan dari para maestro seni pertunjukan Indonesia yang terbukti melahirkan banyak karya. Semoga kami bisa terus melahirkan karya yang mewarnai seni pertunjukan Indonesia,” ujar Jolly M. Sijabat.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini