Sukses

7 Alat yang Kerap Digunakan Mata-Mata Saat Perang Dingin

Perang dingin terjadi pada tahun 1947 hingga tahun 1991, antara dua negara adidaya kala itu yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet

Liputan6.com, Jakarta Perang dingin terjadi pada tahun 1947 hingga tahun 1991, antara dua negara adidaya kala itu yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet (sekarang Rusia). Perang tersebut membuat kedua kubu saling menunjukan kekuatan pertahanan dan militer masing-masing. Tak jarang mereka saling memata-matai satu sama lain, hal tersebut untuk mengetahui kekuatan lawan.

International Spy Museum di Washington D.C, Amerika Serikat, menyimpan beberapa perangkat mata-mata yang kerap digunakan oleh agen spionase Amerika Serikat dan Uni Soviet. Seiring berkembangnya zaman, beberapa perangkat mata-mata tersebut akan terlihat konyol jika dibandingkan dengan alat yang ada pada saat ini.

Namun, sebagian dari alat mata-mata ini terbilang berbahaya, karena dapat menjadi senjata mematikan. Apa sajakah alat-alat yang kerap digunakan mata-mata ketika perang dingin? Simak tulisan berikut ini!

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1

1. Kamera Kancing

Alat mata-mata berikut ini digunakan sekitar tahun 1970, kamera kancing ini memiliki model F-21 dengan kode sandi "Ajax". Alat ini diletakan tersembunyi dalam kancing sebuah mantel. Alat berikut ini kerap digunakan oleh agen mata-mata Uni Soviet. Untuk dapat mengggunakan kamera ini, mata-mata menggunakan sebuah pelatuk yang dapat ditekan dengan satu tangan. Letak pelatuk kamera itu sendiri berada di dalam saku mantel, ketika pelatuk itu ditekan, maka kamera pada mantel akan mengambil foto dari setiap aktivitas yang mencurigakan.

3 dari 8 halaman

2

2. Kacamata Mematikan

Jika pernah ada kacamata yang mampu digunakan untuk membunuh, kacamata itu diciptakan oleh CIA. Salah satu lengan kacamata berisi dosis sianida mematikan, itu dapat digunakan untuk membunuh target pembunuhan. Namun, sianida tersebut juga dapat digunakan oleh agen mata-mata itu sendiri. Biasanya ia akan mengunyah sianida tersebut jika tertangkap, atau diinterogasi dan disiksa oleh pihak musuh, karena kematian diangap lebih baik dibanding harus menerima penyiksaan.

4 dari 8 halaman

3

3. Pistol Tabung Lipstik

Unit mata-mata Uni Soviet, KGB dilengkapi oleh agen mata-mata perempuan. Oleh karena itu, dengan membawa tabung lipstik, akan tampak tidak mencurigakan karena dianggap benda yang biasa dibawa oleh perempuan. Namun jangan dianggap remeh dan tidak mematikan, tabung lisptik ini dapat berubah fungsi menjadi pistol yang dapat menembakan peluru dari jarak dekat.

5 dari 8 halaman

4

4. Pohon Penyadap

Alat ini berbentuk seperti layaknya pohon, namun memiliki fungsi sebagai perangkat yang mampu menangkap transmisi radio. Alat ini biasa digunakan oleh agen CIA. Biasanya para agen akan meletakan alat ini di dekat perbatasan Uni Soviet selama tahun 1970-an. Dengan alat ini, CIA mampu menyadap transmisi pihak Uni Soviet.

6 dari 8 halaman

5

5. Kamera Merpati

Pada saat ini, penggunaan drone sudah sering digunakan. Namun pada saat perang dingin, agen mata-mata menggunakan kamera merpati. Merpati ini akan dilepaskan untuk terbang menuju are amusuh dan merekam segala sesuatu yang ada di bawahnya.

7 dari 8 halaman

6

6. Sepatu Penyadap .

Selama tahun 1960 hingga 1970, mata-mata kerap mencuri sepatu pejabat asing, lalu menggantinya dengan sepatu khusus yang mampu menyadap percakapan yang dilakukan oleh pengguna sepatu. Sepatu ini dilengkapi mikrofon dan pemancar tersembunyi yang ada di bagian tumit sepatu.

8 dari 8 halaman

7

7. Bom Pensil

Kamu pasti bertanya-tanya, bagaimana bisa sebuah pensil dapat menjadi alat mematikan? Secara kesulurahan, banyak jenis pensil yang kerap digunakan agen mata-mata untuk membunuh. Salah satunya adalah sebuah pensil yang dikembangkan oleh Kantor AS Strategic Services, selama Perang Dunia II, mereka memiliki sebuah alat peledak berbentuk pensil. Bom ini memiliki memiliki rentan waktu untuk meledak, sehingga memungkinkan agen yang bertugas, untuk melarikan diri sebelum perangkat itu meledak.

Penulis:

Soyid Prabowo

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini<,a><,p>

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6<,a><,p>

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.