Sukses

Pria Ini Bekukan Bayi-Bayi Harimau Malang, di Kulkas, untuk Apa?

Polisi temukan 5 bayi harimau yang dibekukan dalam kulkas di provinsi Nghe An, Vietnam.

Liputan6.com, Jakarta Polisi temukan 5 bayi harimau yang dibekukan dalam kulkas di provinsi Nghe An, Vietnam. Polisi Vietnam. Peristiwa mengejutkan itu terjadi pada Selasa, 22 Maret 2017.

Menurut polisi, bayi-bayi harimau malang ini ditangkap secara ilegal. Pria yang menyimpan 5 ekor harimau dalam kulkas ini akan menjual hasil buruannya ke pasar lokal. Di Vietnam organ dan tulang harimau digunakan sebagai obat tradisional.

Mereka meyakini, bagian-bagian tubuh harimau itu bisa meningkatkan vitalitas pria dan juga penyakit-penyakit lainya. Menurut media lokal di pasar lokal tersebut juga dijual bagian hewan-hewan yang terancam punah. Diantaranya gading gajah, cula badak juga spesies eksotik seperti trenggiling.

Selain laris di pasaran, organ dan tulang hariamu juga dikirim ke negara-negara tetangga seperti Tiongkok.

"Pihak berwenang telah menyita 5 ekor harimau yang disimpan dalam kulkas dengan kulit yang masih utuh, namun organ-organ di dalamnya telah diambil, "kata media tersebut.

Berat bayi-bayi harimau yang dibekukan dalam kulkas itu antara 35 kilogram.

Polisi mengatakan penyelidikan atas penemuan bayi harimau ini sedang berlangsung.

Tran Minh Son, Wakil kepala Kepolisian Nghe An  mengatakan jikacukup bukti yang meyakinkan, pria penyimpan bayi harimau itu akan diproses pidana.

Di Vietnam, tulang harimau biasanya direbus dengan sejenis sake untuk menyembuhkan arthritis dan memberikan kekuatan tangguh pada pria.

Selain direbus, tulang dan organ harimau juga biasa dibuat pasta untuke mengobati sakit kepala. Satu kilogram pasta tulang harimau dijual di pasar gelap dengan harga sekitar 65 juta rupiah.

Menggiurkan memang. Bagaimana menurutmu?

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.