Sukses

7 Hal Konyol Ini Sebabkan Penumpang Diusir dari Pesawat

7 alasan konyol sebabkan penumpang diusir dari pesawat terbang

Liputan6.com, Jakarta - Pramugari atau kru pesawat punya hak untuk mengusir penumpang dari pesawat terbang karena alasan tertentu. Namun bukan berarti penumpang tidak diberikan kompensasi. Terkadang malah penumpang diusir dari pesawat karena alasan-alasan yang tidak bisa diterima oleh akal sehat.

Salah satu kasus yang masih hangat diingatan adalah saat petugas keamanan menyeret seorang penumpang di pesawat United Airlines karena alasan overbooking. Selain itu, ada pula 7 alasan konyol sebabkan penumpang diusir dari pesawat terbang seperti dilansir dari Telegraph, pada Senin (17/4/2017).

1. Anak Menangis

Salah satu maskapai penerbangan yang kerap mengusir penumpangnya adalalah Delta Airlines. Kasus ini bermula saat seorang penumpang wanita mengaku diusir dari kabin kelas satu saat hendak berangkat dari New York ke Los Angeles.

Wanita berkebangsaan Amerika Serikat ini diusir dari pesawat pada Januari dikarenakan anaknya menangis.

Sayang sekali karena ternyata para penumpang di kabin kelas satu itu tidak bisa menerima tangaisan seorang bayi. Delta memang dikenal sebagai salah satu maskapai paling sering “menendang” penumpangnya keluar dari pesawat dalam catatan pemerintah Amerika pada tahun lalu.

Delta beralsan bahwa pramugari memang dilatih untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan pada penumpang terutama pada mereka yang telah membayar kursi di kabin kelas satu.

2. Terlalu Tinggi

Seorang atlet asal Rusia dilaporkan terpaksa diusir dari sebuah pesawat di Siberia karena alasan terlalu tinggi.

Alexander Kimerov memang memiliki tinggi sekitar 213 sentimeter, ia merupakan atlet volli nasional asal Rusia. Ia terpaksa digiring keluar dalam kawalan polisi Rusia.

Selengkapnya, baca langsung di sini

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.