Sukses

Developer: Jika Ingin Beli Rumah, Berhentilah Minum Kopi

Pengembang rumah termasyhur itu menyarankan agar berhenti minum kopi seharga Rp 50 ribu, jika ingin mulai membeli rumah.

Liputan6.com, Jakarta Anda tidak harus sepakat dengan nasihat si pengembang rumah muda, Tim Gurner (35). Pengembang rumah termasyhur di Australia itu menyarankan agar berhenti minum kopi seharga US$ 4 atau setara Rp 50 ribu, jika ingin mulai membeli rumah.

"Aku tidak lagi membeli kopi US$ 4, ketika aku membeli rumah pertamaku," ujarnya, dilansir dari news.com.au, saat dihadirkan di segemen 60 Menit untuk berbicara masalah krisis ketenagakerjaan Australia.

Tentu nasihat Gurner itu tidak bisa ditelan mentah-mentah. Apa yang disampaikan Gurner, tak lebih sebagai pengingat, jika pendapatanmu pas-pasan, Anda harus berpikir realistis. Namun bukan berarti pendapatan pas-pasan tidak bisa membeli rumah.

"Anda hanya harus bersikap realistis. Anda makan di luar setiap hari, melakukan perjalanan ke Eropa setiap tahunnya," ujarnya.

"Anda bahkan menabung hanya untuk menyaksikan Kardashian's Show secara langsung, dan berpikir itu adalah hal yang normal. Memilik BMW adalah hal yang normal. Anda salah besar jika masih mengharapkan rumah."

Dengan kata lain, Gurner mengatakan bahwa banyak dari kaum milineal saat ini terlalu menghamburkan uang untuk gaya hidup. Lalu mereka mengeluh tentang harga rumah yang semakin mahal, sambil minum kopi di kafe-kafe yang mahal pula.

"Pasar telah berubah. Mereka harus segera menyadari untuk menghemat setiap dolar untuk rumah," imbuhnya.

Gurner juga menyarankan, jika membeli rumah dengan harga ratusan ribu dolar terlalu berat, para karyawan dengan gaji pas-pasan bisa mencicil membeli properti terlebih dahulu.

"Jika Anda tidak mampu membeli rumah di Camberwell, di Alexandria Sydney, di Newstead atau di Brisbane seharga US$ 700.000, Anda mungkin harus berinvestasi dengan membeli properti terlebih dahulu," jelasnya.


(war)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.