Sukses

Misterius, Sampah Belasan Ton Penuhi Pulau Tak Berpenghuni

Pulau dan pantai ini tidak berpenghuni, tumpukan sampah yang berada di Pantai Henderson berasal dari gelombang tepi pusaran arus laut.

Liputan6.com, Jakarta Ketika kamu merasa bosan dan jenuh  dengan aktivitas sehari-hari, pantai adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi seseorang. Untuk sekadar menghilangkan bosan dan jenuh, suasana yang dihasilkan oleh pantai biasanya  membuat seseorang akan menjadi rileks dan tenang.

Umumnya jika kita mengunjungi pantai, nuansa rileks dan tenang akan menyambut kita. Namun berbeda dengan Pantai Henderson. Pantai yang terletak di tepi pusaran Gyre Pasifik Selatan ini tidak berpenghuni dan disesaki oleh  sampah plastik mulai dari peralatan rumah tangga sampai dengan peralatan olahraga.

Terdapat 17 ton sampah plastik di Pulau Henderson. Pulau dan pantai ini tidak berpenghuni, tumpukan sampah yang berada di Pantai Henderson berasal dari gelombang tepi pusaran arus laut Gyre Pasifik Selatan.

Beberapa ilmuwan mengunjungi pulau tak berpenghuni ini untuk riset, Dr. Jennifer Lavers dari Universitas Tasmania mengatakan "apa yang terjadi di pulau henderson menunjukkan bahwa tidak ada polusi plastik yang bisa lepas dari perkampungan kita, bahkan di bagian paling jauh dari laut kita" dilansir dari Oddity Central.

Faktanya Pantai Henderson sekarang menjadi rumah bagi lebih dari 17,6 ton sampah, yang sebagian besar terkubur di sedimen dangkal pantai, lalu kerusakan antropogenik 17,6 ton.

"Kita perlu secara drastis memikirkan kembali hubungan kita dengan plastik, plastik adalah sesuatu yang dirancang untuk bertahan selamanya, namun sering kali hanya digunakan beberapa saat setelah itu dibuang," tuturnya.

Penggunaan plastik yang berlebih berdampak sangat besar terhadap alam ini, karena plastik susah diuraikan maka dari itu mulai lah meminimalisir pemakaian plastik dalam kehidupan sehari-hari, banyak alternatif lain untuk menggantikan plastik seperti tas belanja ramah lingkungan yang terbuat dari bahan limbah organik yang tentunya aman digunakan.

Penulis:

Muhammad Aizat Kautsar
Universitas Pancasila

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.