Sukses

Candi Abang, Situs Sejarah yang Indah Namun Terbengkalai

Jogja, kota sejarah yang menyimpan beragam warisan budaya

Liputan6.com, Jakarta Jogja, kota sejarah yang menyimpan beragam warisan budaya. Kota ini sangat cocok sebagai destinasi wisata di Indonesia. Tak hanya turis lokal, warga asing punn beramai-ramai mengunjungi kota ini.

Dari sekian banyaknya candi yang ada di Jogja, ada candi yang indah namun tersembunyi, candi itu bernama Candi Abang. Tempat ini sangat elok karena berada di bukit yang mirip bukit teletubbis. Tempat ini sangat cocok bagi mereka yang suka berburu sunrise dan sun set.

Candi Abang terletak di puncak bukit. Secara administratif candi bersejarah ini berada di wilayah administratif dusun Blambangan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, pada koordinat UTM 49 X : 0441409 dan Y: 91.36606.

Foto: Istimewa

Candi ini sungguh unik. Tidak seperti candi Borobudur dan Prambanan yang memakai batu, candi Abang ini memakai batu bata merah sebagai bahan utama pembangunan candi. Karena itu oleh masyarakat setempat candi ini dinamai Candi Abang ( dalam bahasa jawa “abang” artinya merah). Penempatan bangunan candi di atas bukit, ada hubunganya dengan kepercayaan masyarakat pada waktu itu, bahwa tempat yang tinggi di anggap sebagai tempat yang suci ( tempat tinggalnya dewa-dewi )

Kondisi Candi Abang yang berada di atas bukit ini yang mempunyai ukuran  tinggi 6 meter dan lebar 40 m. Namun saat ini bangunan tersebut hanya tampak gundukan tanah yang ditumbuhi rumput dengan cekungan di bagian puncaknya.

Namun jika dilihat dari dekat, tampak susunan batu candi yang terbuat dari batu bata. Data mengenai situs Candi Abang belum banyak diketahui. Catatan tertua  terdapat pada laporan ROP (Raport OudheidkundigeDients) tahun 1915. Dalam ROD 1915 disebutkan terdapat prasasti pendek pada tahun 1932, Prasasti tersebut berisi tentang pertanggalan dengan angka tahun 794 saka atau 872 masehi.

Tempat ini harus kamu kunjungi jika berkunjung ke Jogja. Untuk masuk ke Candi Abang tidak dipungut biaya sepeserpun, hanya membayar biaya parkir kendaraan.

Penulis:

Dani Ajima Putra

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini