Sukses

Tahukah Kamu Manfaat Konsumsi Bagian Ini di Buah Pisang?

Liputan6.com, Jakarta - Saat Anda membuka kulit pisang, ada bagian dari serat pisang yang memanjang dan harus diambil dengan benar agar tak tertinggal. Serat ini menjuntai di antara daging buah pisang matang dan kulit.

Sebagian dari kita mungkin tidak merasa terganggu dan memilih untuk menyantapnya, sementara sebagian orang yang tak suka akan meluangkan waktu mereka membersihkan buah pisang dari serat berwarna putih tersebut. Namun, tahukah Anda apa sebenarnya serat tersebut?

Dalam istilah biologi, serat tersebut biasa disebut bungkus floem. Kalau Anda masih ingat, floem dan xilem merupakan jaringan komplek yang mengangkut makanan dan air di tanaman, menyediakan makanan, nutrisi, mineral, dan air agar tanaman bisa tumbuh. Intinya, serat tersebut mendistribusikan nutrisi saat pisang tumbuh, memungkinkan kita memakan pisang yang lezat.

Menurut Nicholas D. Gillitt, ahli yang memiliki gelar Ph.D dalam kimia fisik/anorganik dan merupakan peneliti serta direktur di Dole Nutrition Institute, ada banyak hal yang bisa dipelajari dari serat tipis tersebut. Misalnya saja, apakah serat tersebut berbahaya untuk dimakan atau tidak?

"Secara umum, semua bagian buah sehat. Kita biasa memakan kulit buah seperti apel, pir, dan lainnya. Serat putih tersebut tidak berbahaya bila dimakan," kata Gillitt seperti dilansir dari MyJoyOnline.

Akan tetapi, lebih jauh ia menjelaskan bahwa bagian tersebut memiliki nutrisi yang berbeda dari daging buah pisang. Karena bungkus floem memiliki fungsi tertentu pada tumbuhan, maka mereka profil senyawa yang berbeda dengan bagian daging pisang yang biasa dimakan.

"Mereka cenderung mengandung lebih banyak serat dan komponen struktural. Jika dimakan secara terpisah, tidak memengaruhi keseluruhan gizi buah pisang," tambah Gillitt.

Secara umum, belum ada keluhan konsumen akibat serat tipis tersebut. Bahkan, ilmuwan telah melakukan beberapa uji klinis dengan ratusan subjek yang mengonsumsi pisah dalam jumlah banyak dan sebagian besar tidak merasa terganggu.

Jadi, apakah bungkus floem tersebut harus dibuang atau tidak? Itu semua kembali ke selera masing-masing.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.