Sukses

Pakai Botol Isi Ulang Lebih Kotor dari Menjilat Mainan Anjing

Ternyata menggunakan botol plastik bekas lebih kotor daripada menjilati mainan anjing bekas.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang manusia bisa hidup lebih dari tiga minggu tanpa makanan, tapi tak bisa hidup lebih dari seminggu tanpa air.

Sekitar 60 persen dari tubuh manusia terdiri dari air. Untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, kita direkomendasikan untuk minum dua liter air setiap hari, dan kebanyakan dari kita, memanfaatkan botol air.

Kebanyakan orang membeli sebotol air, lalu mengisinya kembali dan menggunakannya sepanjang hari. Terlihat bagus untuk lingkungan karena mengurangi botol plastik. Namun benarkah?

Kabar buruknya, ternyata menggunakan botol plastik bekas lebih kotor daripada menjilati mainan anjing bekas. Ya, seburuk itu.

Tim dari TreadmillReviews.net mengirimkan tutup dari 12 botol air yang digunakan kembali oleh atlet ke laboratorium. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa botol yang digunakan kembali menjadi tuan rumah bagi sejumlah besar bakteri penyakit.

"Terdapat lebih dari 300.000 koloni bakteri per sentimeter persegi," ujar juru bicara tim tersebut.

Dalam istilah awam, minum dari botol isi ulang berkali-kali lebih buruk daripada menjilati mainan anjing Anda. Lalu, botol mana yang paling buruk?

1. Botol slide top ditemukan paling banyak mengandung kuman, dengan 933.340 CFU (kuman) per cm persegi

2. Botol squeeze top dan screw top tidak terlalu parah, dengan kuman sekitar 160.000 CFU per cm persegi

3. Botol straw top, merupakan botol terbersih, dengan kuman 25.400 CFU per cm persegi.

Para peneliti juga menemukan, minum dari botol berbahan stainless steel, lebih sehat daripada meminum air dari botol plastik. Mereka juga menganjurkan untuk tidak meletakkan botol di celah-celah yang sulit dicapai.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.