Sukses

Bocah Pemakan Segala, dari Tisu Toilet Hingga Kotoran di Lantai

Liputan6.com, Jakarta - Seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun yang terus-menerus lapar akibat penyakit langka, akan memakan gulungan kertas toilet jika tidak bisa mendapatkan makanan lain.

Caden Benjamin dari Standerton, Afrika Selatan, memiliki bobot 90 kilogram karena tak bisa berhenti makan. Ia telah didiagnosis dengan sindrom Prader-Willi, penyakit langka yang ditandai dengan dorongan obsesif untuk makan.

"Ia akan memakan apa pun yang bisa ia dapatkan. Bahkan tisu toilet saat tak dapat sesuatu yang bisa dimakan," ujar sang ibu, Zola Benjamin.

Yang paling parah, Caden bahkan akan mengikis kotoran yang ia temukan di lantai dan memakannya jika tak ada lagi yang bisa dimakan. Beberapa tahun lalu, ia terpaksa menjalani trakeotomi dan kini ia mesti bernapas lewat tabung yang dimasukkan ke tenggorokannya.

Sindrom tersebut merupakan kelainan langka yang tak dapat disembuhkan dan menjangkiti ribuan orang di seluruh dunia. Kondisi ini diperparah dengan fakta tubuh mereka membakar kalori lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang normal.

"Awalnya kami tidak tahu apa yang salah dengannya. Sampai salah satu dokter menjalani tes mendalam dan mendiagnosis sindrom tersebut," kata Zola.

Ia menjelaskan bahwa buah hatinya biasa memulai hari dengan makan empat potong roti keju, kemudian satu jam kemudian minum soda dan makan sisa makanan semalam. Selanjutnya, Caden akan makan dua potong besar ayam saat makan siang.

"Tiap jam ia makan. Tapi dengan berat badannya, kami berjuang untuk melakukan diet untuknya."

Melansir dari The Saturday Star, Caden kini menjalani kontrol dari orang tuanya. Sebab, berat badan yang berlebih telah membawa masalah untuknya.

Caden terkadang menangis dan ingin bermain seperti anak-anak lainnya, tapi ia tidak bisa. Hal ini membuatnya depresi dan sulit bergerak serta bernapas.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.