Sukses

SM-3T Bangun Rumah Baca Langkau Pintar di Melawi

”Adapun tujuan dari program ini adalah untuk memberikan ruang baca bagi masyarakat sekitar

Liputan6.com, Jakarta Sebagai wujud kepedulian dan tanggungjawab terhadap dunia pendidikan, guru–guru muda Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal SM-3T di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat menggagas program Melawi Menggapai Mimpi, yang mana ranah dari program ini adalah mendirikan rumah baca ”Langkau Pintar” . Mengingat bahwa tidak semua anak–anak di Indonesia mendapatkan kesempatan akses membaca, khususnya anak-anak di daerah 3T.

Pemberian nama ”Langkau Pintar” tersebut berdasarkan saran dari teman-teman SM-3T dan usul dari beberapa pihak. Langkau pintar diambil dari bahasa daerah setempat, yaitu langkau yang artinya gubuk, jadi langkau pintar mengandung makna gubuk pintar. Filosofi dari gubuk pintar tersebut yakni sebuah tempat sederhana yang digunakan untuk menambah wawasan melalui membaca.

Foto: Istimewa

Koordinator kegiatan, Febri Sulianto, S.Pd. mengatakan program Melawi Menggapai Mimpi adalah salah satu program dan rencana besar guru-guru SM-3T yang digagas sejak bulan desember tahun lalu.

”Adapun tujuan dari program ini adalah untuk memberikan ruang baca bagi masyarakat sekitar, khususnya masyarakat kabupaten Melawi. Dengan adanya Rumah Baca di desa Nusa Pandau diharapkan akan meningkatkan minat baca dan menambah wawasan bagi masyarakat setempat guna mewujudkan Indonesia cerdas”. Ujar pria yang akrab di sapa Pepi tersebut.

Kepala desa Bapak Samsul Bahri juga menjelaskan bahwasanya “ Kini ada yang terlihat berbeda dari rumah dinas guru desa Nusa Pandau. Bangunan yang dulunya rapuh kini kokoh dan penuh lukisan warna-warni yang menarik perhatian pembaca, siang sampai malan rumah tersebut juga tidak sepi dikunjungi para pembaca utamanya anak – anak”. Tutur beliau.

Foto: Istimewa

Pada tanggal 6 Juli 2017 rumah baca ”Langkau Pintar” telah diresmikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Melawi. Beberapa pejabat yang diundang dalam acara tersebut diantaranya Bapak Daniel yang menjabat sebagai camat daerah setempat mengucapkan terimakasih atas kepedulian dan kerjakeras tim SM-3T hingga tercipta rumah baca ini. Dalam acara tersebut terdapat beberapa rangkaian kegiatan yang berjalan begitu meriah.Pada tanggal 5 Juli 2017 diadakan senam bersama masyarakat sekitar dan pembagiaan doorprize,selanjutnya diadakan berbagai macam lomba, diantaranya lomba mewarnai tingkat PAUD dan SD, lomba menggambar tingkat SD, lomba membaca puisi, lomba membuat kerajinan dari barang-barang bekas tingkat SMP dan ibu-ibu.

Pada tanggal 6 Juli 2017 sebelum acara peresmian, diadakan lomba masak yang diikuti oleh ibu-ibu dan bapak-bapak serta guru SM-3T. Masyarakat sekitar tampak begitu antusias mengikuti berbagai perlombaan tersebut. Hari itu acara semakin meriah. Beberapa acara tersebut antara lain lomba memasak, pembagian hadiah pemenang lomba hari sebelumnya dan pertunjukkan seni tari oleh murid-murid SD, SMP, dan juga guru SM-3T. Puncak acara yaitu pemotongan pita yang dilakukan oleh Bapak Hasan Basri perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Melawi.

Acara demi acara berjalan dengan lancar dan meriah, meskipun hujan waktu itu begitu deras. Namun antusias warga sekitar serta para tamu undangan yaitu pejabat daerah setempat begitu besar, sehingga hujan deras tak menjadi kendala bagi kelancaran acara peresmian “Langkau Pintar”.

Ketua Koordinator SM-3T Kabupaten Melawi, Yunis Ariyadi, S.Pd mengucapkan terimakasih untuk kawan- kawan SM-3T Kabupaten Melawi yang sudah berjuang serta membangun solidaritas dan juga para donatur hingga terbangun rumah baca ini. “Acara kami tidak akan berjalan lancar tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu tak lupa kami sampaikan ucapan terimakasih kepada para donatur karena tanpa bantuan mereka mustahil berdiri rumah baca ini. Total donasi yang terkumpul yaitu 10.250.000 dan beberapa eksemplar buku, total dana tersebut digunakan untuk biaya renovasi rumah baca dan pembelian berbagai macam koleksi buku yang kini totalnya kurang lebih 800 buku, "Ungkapnya dalam sambutan acara tersebut.

Foto: Istimewa

Perjuangan mendirikan rumah baca sehingga menjadi seperti sekarang ini tentu tidaklah mudah, butuh kerjasama dan kerja keras dari semua guru-guru SM-3T serta masyarakat sekitar. Masa-masa pendirian rumah baca merupakan masa tersulit, dikarenakan bertepatan dengan bulan Ramadan dan ditambah lagi cuaca kala itu yang tidak menentu.

Curah hujan yang tinggi dan menyebabkan jalan menuju desa Nusa Pandau yang masih berupa tanah kuning sulit dilalui oleh teman-teman SM-3T, akan tetapi hal tersebut tidak memudarkan semangat pengajar muda di daerah 3T untuk mewujudkan impian membangun rumah baca. Salam Literasi!

Penulis :

Wiji Sri Muryani, S.Pd

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.