Sukses

Dinyatakan Pailit: Akhirnya Nyonya Meneer Lelah Berdiri

Warganet menyayangkan pailitnya produk jamu tersohor, Nyonya Meneer.

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, PT Nyonya Meneer dinyatakan pailit oleh Majelis Hakim di Pengadilan Negeri (PN) Semarang. Kabar tersebut kontan menjadi perbincangan publik, khususnya para pengguna jejaring sosial. 

Pantauan Citizen6 Liputan6.com di linimasa Twitter, warganet terlihat berduyun-duyun menuturkan berbagai komentar mereka mengenai produk jamu khas Indonesia tersebut.

Banyak dari warganet meresponsnya dengan serius, tapi tak sedikit pula yang menanggapinya dengan guyonan.

Meski warganet telah membanjiri kicauan pailitnya Nyonya Meneer di medsos, perbincangan tersebut belum memasuki jajaran trending topic Twitter.

          Akhirnya Nyonya lelah berdiri. Terima kasih Nyonya Meneer.

          nyonya meneer kuat banget ya berdiri terus dari tahun 1919 sampe sekarang pic.twitter.com/2rKGt6L3lY

          — awfi (@fhaizaufi) 4 Agustus 2017

Dilaporkan, manajemen PT Nyonya Meneer berhutang Rp 110 miliar dan dalam kurun waktu lima tahun, mereka tidak dapat melunasinya. Pailit mereka diputuskan dalam sidang gugatan kredit macet yang telah berlangsung selama hampir dua tahun terakhir.

Putusan tersebut berawal dari gugatan Hendrianto Bambang Santoso, yang meminjamkan dana sebesar Rp 110 miliar kepada PT Nyonya Meener. Sayangnya, uang tersebut tak kembali dalam kurun waktu lima tahun. Selanjutnya, pihak Hendrianto akan memperjuangkan pembayaran upah semua buruh.

Jamu Nyonya Meneer sendiri mempunyai sejarah yang panjang di Semarang. Bahkan, pabriknya telah berdiri sejak 1919. Dalam perdagangan modern, jamu ini dikenal sebagai yang paling legendaris, pionir jamu bubuk, dan mempunyai pabrik jamu tertua di Indonesia. Perintisnya adalah Lauw Ping Nio, perempuan kelahiran 1895 ini menggunakan nama kecilnya, Meneer, sebagai nama jamu dari Nyonya Meneer yang tersohor ini.

(mt/ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.