Sukses

Ribuan Tahun Lalu, Orang Asia Bawa Ayam ke Afrika

Ayam telah menjelajahi ribuan kilometer untuk mencapai Afrika dari Asia.

Liputan6.com, Jakarta Tak hanya hidup berdampingan dengan manusia, ayam telah menjadi sumber makanan manusia. Terbiasa mengonsumsi olahan telur dan daging, tak mengherankan bila unggas satu ini mudah ditemui di berbagai penjuru dunia termasuk Benua Afrika. Sempat disangka makhluk asli Benua Afrika, ternyata ayam dibawa oleh orang Asia ke sana.

Melalui penelitian panjang, Max Planck Institute for the Science of Human History, Jerman, memublikasikan hasil temuan yang mengungkap bahwa ayam sampai ke Afrika melalui jalur perdagangan.

Dilansir dari laman resmi institut peneliti shh.mpg.de, disimpulkan bahwa ayam sampai ke Afrika melalui jalur laut pada abad ke-7 dan ke-8. Para pedagang yang melakukan aktivitas perdagangan melalui jalur Asia ke Afrika-lah yang membawa ayam sebagai cadangan makanan.

"Sudah lama para arkeolog memperdebatkan waktu, cara, dan bagaimana konteks sosial hewan dari Asia bisa masuk ke Afrika. Dan tak hanya hewan, tumbuhan dari Asia juga menjadi pertanyaan mengapa ditemukan di Afrik bagian timur," kata Dr Nicole Boivin dari Max Planck Institute.

Untuk membuktikan kesamaan jenis ayam, peneliti melakukan analisis DNA dan protein purba. Mereka melakukan analisis DNA dan protein yang melibatkan 496 sampel tulang dari 22 pulau di daerah pesisir dan pedalaman Afrika bagian timur. Hasil penelitian dibandingkan dengan penanggalan sampel radiokarbon. Setelah melakukan penelitian, disimpulkan ayam-ayam sampai ke lokasi pelabuhan terbuka di sekitar Pulau Zanzibar, Tanzania, pada awal abad ke-7 hingga abad ke-8 Masehi.

Kawasan Pulau Zanzibar, Tanzania, Afrika, telah lama dikenal sebagai gerbang perdagangan laut antara Afrika dan Asia. Melalui jalur laut Samudra Hindia, para pedagang Asia membawa dan memperkenalkan ayam hingga menyebar ke pedalaman Afrika.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini