Sukses

Canggih, Permen Karet Ini Mampu Deteksi Infeksi Mulut

Ilmuwan Jerman gunakan permen karet untuk mendeteksi kesehatan mulut. Bagaiman cara kerjanya?

Liputan6.com, Berlin - Menggunyah permen karet memang membantu mengurangi masalah bau mulut dengan cepat. Namun, manfaat dari mengunyah jenis permen ini ternyata lebih dari itu. Dalam sebuah studi, peneliti berhasil mengembangkan permen karet yang dapat melacak bakteri pemicu infeksi di mulut dan gigi.

Dilansir dari Deutsche Welle, infeksi mulut tak terdeteksi pada pengguna implan gigi. Sebenarnya, kasusnya infeksi pada mulut amat jarang, yakni antara satu hingga lima persen, tapi dampaknya mengkhawatirkan.

"Pasien seringnya tidak menyadari serangan infeksi pada ruang mulut, karena dengan cangkok gigi palsu, sel saraf sepenuhnya rusak," kata Lorenz Meinel peneliti farmatika dan biofarmasi dari Universitas Würzburg, Jerman.

Mengamati problema ini, Meinel didukung sebuah tim peneliti dari Universitas Würzburg, Universitas Düsseldorf dan lembaga riset di Berlin dan Jena mengembangkan permen karet khusus.

Jika mengunyah permen karet buatan tim ini, dan di ruang mulut ada infeksi bakteri tersembunyi, dalam waktu hanya beberapa menit, permen karet akan terasa pahit.

"Mereka akan langsung pergi ke dokter untuk terapi," kata Meinel.

Pemicunya adalah bahan aktif khusus di dalam permen karet yang bereaksi terhadap enzim tertentu yang mengurai protein. Unsur aktifnya akan memotong enzim tersebut, dan melepaskan unsur rasa pahit. Dengan identifikasi rasa pahit, pengunyah permen karet dapat menjadwalkan kunjungan ke dokter sebelum infeksi di mulut semakin parah.

Penemuan baru para peneliti kedokteran Jerman ini juga dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature Communication. "Dalam uj icoba di rumah sakit Rimini, Italia, terbukti permen karet khusus itu mengenali banyak bakteri penyebab infeksi," lanjut Meinel.

Satu-satunya kelemahan permen karet khusus itu adalah tidak bisa membedakan infeksi ringan atau akut. Walau begitu, penggunaan permen karet ini diakui sebagai terobosan oleh kalangan ilmuwan Jerman.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.