Sukses

Mengerikan, 6 Catatan Bunuh Diri yang Ditinggalkan Pelakunya

Beberapa orang berikut meninggalkan catatan mengejutkan yang menyatakan kematian mereka telah direncanakan sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Sebelum meninggal biasanya seseorang telah membuat surat wasiat untuk orang-orang terkasih dan juga keluarganya. Namun beberapa orang berikut meninggalkan catatan mengejutkan yang menyatakan kematian mereka telah direncanakan sebelumnya.

1. Bendahara Negara Pennsylvania Bunuh Diri Saat Live di TV

Pada 1987, Bendahara Pennsylvania, R Budd Dwyer mendapat hukuman karena melakukan penyuapan. Ia dihukum 55 tahun penjara dan denda US$ 300 ribu atau sekitar Rp 4 miliar. Dwyer mengadakan konferensi pers yang akan mengumumkan pengunduran dirinya. Namun begitu di depan kamera, ia membaca pernyataan yang merupakan catatan bunuh diri.

Setelah membaca catatan tersebut, ia menyerahkan tiga amplop, salah satunya ditujukan kepada sang istri. Setelahnya ia berkata, "Tolong tinggalkan ruangan ini jika ini akan memberi pengaruh pada kalian."

Dwyer lalu membuka mulutnya, memasukkan pistol, serta menarik pelatuknya. Kejadian tersebut tertangkap beberapa kamera yang tengah merekam konferensi pers tersebut.

2. Kata Terakhir Jurnalis Hunter S Thompson Diterbitkan di Majalah Rolling Stone

Hunter S Thompson, jurnalis dan penulis gonzo, menembak wajahnya sendiri di kompleks rumahnya di Woody Creek, Colorado pada 20 Februari 2005. Pada usia 67 tahun, masalah kesehatan yang dialaminya semakin memburuk.

Hal ini dikarenakan ia menggunakan narkoba serta menenggak minuman keras selama bertahun-tahun lamanya. Karena ia tak ingin lebih menderita dan menjadi beban bagi keluarganya, Thompson memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Catatan bunuh diri milik Hunter S Thompson dimuat dalam majalah Rolling Stone, diberi judul "Football Seasons is Over". Isinya, "Tak ada permainan. Tak ada lagi bom. Tak ada yang lebih menyenangkan dari tak berenang di usia 67 tahun. Membosankan. Saya selalu menyebalkan tidak menyenangkan untuk siapa saja di usia 67 tahun. Dan kamu akan bertindak serakah di usia tuamu. Tenang saja, ini tidak akan sakit."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3. Pembawa Berita Memberitakan Dia Bunuh Diri Saat Live

Pada 14 Juli 1974, Christine Chubbuck bersiap membawakan acara di Florida. Acara Suncoast Digest adalah acara yang selalu ia bawakan. Namun pada hari itu, ia melakukan hal yang tak biasa dan membingungkan para staf yang ada.

Pada awal acara, tak ada yang insiden apa pun, hingga ia membawakan sebuah cerita penembakan. "Sesuai dengan kebijakan Channel 40 untuk membawa darah dan dan keberanian terakhir, ke dalam hidup yang berwarna, Anda akan melihat yang lain dulu: mencoba bunuh diri."

Dia kemudian mengeluarkan pistol dan menembak dirinya sendiri di kepala. Saat Chubbuck dilarikan ke rumah sakit, direktur berita Mike Simmons menemukan naskah berita yang telah ditulis secara rinci mengenai usaha bunuh dirinya. Chubbuck meramalkan secara akurat rumah sakit tempat dirinya dirawat. Dia dinyatakan meninggal sehari kemudian.

4. Mengirim Catatan Bunuh Diri di Kaki Seekor Merpati

Seorang pria di kota Zhengzhou, China menemukan sebuah catatan kematian yang terikat di kaki seekor burung merpati. Catatan tersebut berisi, "Saya benar-benar tidak melakukan sesuatu untuk menyakiti kamu. Kita telah bersama selama lima tahun. Apakah kamu tahu orang macam apa saya? Ini sangat buruk bahwa 'Little Gray' kita hanya seekor merpati. Akan sangat bagus jika merpati ini berbicara karena bisa membuktikan ketidakbersalahan saya. Saya tidak punya pilihan lain. Kematian satu-satunya cara untuk membuktikan itu. Mencintai kamu sangat berat! Ini adalah kata-kata terakhirku. Shiyazi."

Merpati yang dikirim pun memiliki sebuah tanda. Namun setelah ditelusuri, pria yang mengirim surat tersebut belum ditemukan.

3 dari 3 halaman

5. Catatan Bunuh Diri Pendiri Eastman Kodak

George Eastman adalah pendiri Eastman Kodak Company dan penemu film roll. Pada tahun-tahun terakhirnya, Eastman menderita penyakit jantung, diabetes, dan penyakit tulang belakang degeneratif, yang membuatnya semakin sulit berjalan.

Ibunya menghabiskan tahun-tahun terakhirnya di kursi roda. Eastman tidak ingin mengalami nasib yang sama. Seiring berjalannya waktu, Eastman semakin putus asa. Dia menembak dirinya sendiri tepat di hati pada 14 Maret 1932.

Catatan bunuh dirinya berisikan, "Kepada teman-temanku, pekerjaanku selesai. Mengapa menunggu? GE."

6. Catatan Bunuh Diri 1.900 Halaman

Mitchell Heisman yang berusia 35 tahun menembak dirinya sendiri di tangga Memorial Church di kampus Universitas Harvard, saat ratusan orang berkumpul untuk mengamati Yom Kippur. Dia meninggalkan catatan bunuh diri berisi 1.990 halaman yang dia habiskan selama lima tahun untuk meneliti dan menulis.

Catatan bunuh dirinya menyentuh tema sejarah, religius dan nihilisme. Ia menghabisi nyawanya sendiri sebagai bagian dari eksplorasi filosofis yang dia sebut "eksperimen nihilisme".

Heisman menulis, "Setiap kata, setiap pikiran, dan setiap emosi kembali ke satu masalah utama: hidup tidak ada artinya. Percobaan nihilisme adalah mencari dan mengekspos setiap ilusi dan setiap mitos, di manapun ia bisa memimpin, tidak peduli apa pun, bahkan jika itu membunuh kita." Catatan bunuh dirinya pun dikirim ke ratusan orang melalui email dalam beberapa jam.

Penulis:

Novita Ayuningtyas

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Saksikan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.