Sukses

Dikira Komedo, Noda Hitam di Wajah Wanita Ini Ternyata Kanker

Kari tidak menyadari bahwa ternyata bintik yang dikiranya komedo adalah sebuah kanker tidak ganas.

Liputan6.com, Amerika Serikat - Kari Cunnins tak menyangka bahwa yang selama ini dikiranya komedo adalah sebuah tanda kanker kulit. Perempuan asal Lake Arrowhead, California itu akhirnya harus merelakan kulitnya menjadi berbekas akibat lubang yang timbul dari 'komedo' tersebut.

Kari tidak menduga bahwa bintik di sisi kanan dagunya lebih dari sekadar komedo ataupun jerawat.

"Warna dari bintik itu sedikit berubah, dari warna kulit normalku, lama-lama menjadi seperti keungunan. Aku pikir itu adalah sebuah komedo yang ada di bawah kulit atau mungkin nanti akan menjadi jerawat," ujar perempuan berusia 35 tahun itu seperti dikutip dari Inside Edition.

Setelah mencoba untuk mengobatinya dengan obat penghilang jerawat alami, Kari mengatakan bahwa bintik itu tidak mengalami perubahan. Pada saat itu, dirinya baru saja memiliki beberapa benjolan di keningnya yang ternyata adalah sebuah karsinoma sel basal, suatu kanker yang berasal dari lapisan epidermis paling bawah.

Kanker itu biasanya tumbuh karena kulit secara rutin terpapar sinar matahari atau sinar ultraviolet lainnya, dan biasanya ditemukan pada usia di atas 40 tahun.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Noda hitam pada wajah Kari ternyata kanker kulit

Kanker di kening Kari akhirnya diangkat, dia mengatakan bahwa dahulu dia beberapa kali ke salon untuk melakukan tanning atau proses menggelapkan kulit pada usia 20 tahun. Namun, bagi Kari, bintik di dagunya berbeda dengan yang berada di kening.

"Akhirnya, bintik itu menjadi bewarna merah serta lebih berjendul. Jadi, saya tidak berpikir bahwa itu adalah kanker kulit," lanjut Kari.

Dokter kulit yang didatangi Kari pun mengungkapkan benjolan di dagu tersebut adalah karsinoma sel skuamosa. Jenis kanker kulit tidak ganas yang berasal dari lapisan tengah epidermis.

"Saya tidak terlalu takut. Saya hanya tahu bahwa jika ini tidak diurus lebih cepat, mereka akan tumbuh terus-menerus. Jadi, lebih baik merawatnya saat dia masih kecil," jelas Kari.

Meskipun benjolan tersebut terlihat kecil, ternyata mereka sudah tumbuh di bawah kulitnya. Dia pun akhirnya menjalani operasi pengangkatan.

Dua tahun setelah operasi, Kari kini memiliki bekas luka di tempat tersebut. Namun, dia menjelaskan bekas tersebut menjadi pengalamannya untuk memperingatkan orang lain agar mengetahui bahwa terkadang tubuh kita memberikan tanda kalau kita mengalami sesuatu yang buruk.

"Setiap jenis bintik aneh di kulitmu, bisa jadi merupakan noda atau jerawat, tapi kamu harus lebih berhati-hati terhadap kulitmu. Ini adalah organ vital. Dan harus sesegera mungkin dirawat," tambahnya.

Penulis:

Meidiana Triani

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Saksikan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.