Sukses

Sulitnya Membuka Lapangan Baru Energi Panas Bumi di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara terbesar pengahasil energi dari panas bumi

Liputan6.com, Jakarta - Geothermal atau energi panas bumi merupakan sumber energi yang relatif ramah lingkungan karena berasal dari panas bumi. Bahan bakar yang berasal dari fosil di Indonesia dapat berkurang jika energi panas bumi ini dimanfaatkan dengan maksimal.

Indonesia merupakan salah satu negara terbesar penghasil energi dari panas bumi. Sumber dari data Internasional Geothermal Assosiation, Indonesia memiliki peringkat ketiga dalam menghasilkan listrik dari energi panas bumi. Sekitar 40% cadangan energi panas bumi dunia terletak di bawah tanah Indonesia. Energi ini berpotensi tinggi untuk menjadi sumber energi terbarukan. Namun ternyata pemanfaatan energi Geothermal di Indonesia ini masih sedikit. 

Menurut Yudy Nugara, Public Relation JBB Pertamina dalam acara Edu Trip bersama Citizen Journalism Academy, pemanfaatan tersebut dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

"Indonesia memiliki 14 geotermal yang termasuk terbesar di dunia, namun yang digunakan hanya 5% saja, padahal minimal 40-50% saja digunakan, energi yang berasal dari fosil bisa jauh berkurang."

PT Pertamina Geothermal merupakan anak perusahaan dari PT pertamina Persero yang sedang mengupayakan pemanfaatan energi Geothermal di Indonesia. Namun, ada beberapa hal yang memang menjadi kendala untuk membuka lapangan baru di Indonesia.

"Lumayan sulit membangun lapangan baru untuk geotermal di Indonesia. Ketika menemukan titik bagus, terbentur karena titik itu merupakan hutan lindung atau adanya aturan-aturan adat wilayah tersebut. Jadi investasi geotermal ini agak susah dilakukan." 

Memang dalam segi biaya eksplorasi dan pembangkit listrik geotermal ini meraup modal yang cukup mahal dibandingkan dengan energi yang berasal dari fosil. Namun, bila sudah beroperasi geotermal ini memerlukan biaya produksi yang lebih rendah. Ketersediaan energi panas bumi yang cukup banyak di Indonesia dan relatif ramah lingkungan. Pertamina masih terus mengoptimalkan salah satu produk yang dimilikinya ini. Selain dapat mengurai bahan bakar dari fosil juga menjadi manfaat yang bisa dirasakan masyarakat luas.

Penulis:

Karen

Universitas Pancasila 

Jadilah bagian dari Komunitas Sahabat Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: SahabatLiputan6@gmail.com serta follow official Instagram @sahabatliputan6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.