Sukses

Aliyudin Firdaus, Sosok Pahlawan di Balik Batik Pakidulan

Batik, kini menjadi tren baru berbusana resmi yang mulai menjajaki pasar internasional.

Liputan6.com, Jakarta Batik kini menjadi tren baru berbusana resmi yang mulai menjajaki pasar internasional. Barack Obama, Paris Hilton, Julia Robert, serta istri Pangeran William, Kate Middleton, pernah mengenakan kain cantik ini.

Beragam motif khas serta corak nan menawan menjadikan batik banyak dikagumi masyarakat lokal maupun asing. Batik Pakidulan salah satunya merupakan satu rumah batik yang terletak di Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Batik Pakidulan didirikan oleh seniman bernama Aliyudin Firdaus dan diresmikan pada 31 Juli 2015.

Sejak kecil, Kang Ali, sapaan akrab Aliyudin Firdaus, memang memiliki bakat seni yang sangat luar biasa. Mulai dari melukis, bermain alat musik tradisional, hingga pencak silat. Kecintaannya terhadap daerah kelahiran, membuat ia berpikir bagaimana cara daerahnya bisa dikenal oleh banyak orang.

Sejak itulah ia mulai sering menyendiri di satu hutan kecil dekat air terjun. Sempat dianggap gila oleh warga sekitar, nyatanya kang Ali menemukan inspirasi untuk membuat batik dengan corak khas keindahan alam daerahnya.

Kini, batik asli Sukabumi ini memiliki banyak motif unik, seperti motif Curug (Air Terjun), motif  Panenjoan (Pemandangan lengkungan alam geologi yang luas), serta motif Hujungan yang merupakan ekspresi pulau-pulau kecil yang berada di kawasan Geopark Ciletuh. Uniknya, Corak Batik Pakidulan sudah menggunakan teknologi nano dalam proses pembuatannya, terutama pewarnaan kain batik. Teknologi nano merupakan teknologi yang mampu menyerap warna lebih baik oleh serat kain, sehingga memiliki dampak risiko yang lebih kecil terhadap lingkungan.

"Yang membedakan Batik Pakidulan dengan batik dari daerah lain adalah penggunaan teknologi nano dalam proses pewarnaannya, sehingga warna yang terserap oleh kain, bisa lebih menempel dan tahan lama serta ramah lingkungan," ujar Kang Ali.

Dalam proses pembuatan batik, Kang Ali dibantu oleh warga setempat yang sejak didirikan. Sudah terdaftar sebanyak 20 pengrajin batik, dan kini terus bertambah. Berkat perjuangannya dalam mempromosikan hasil karyanya, produk-produk batik Pakidulan sudah dipamerkan pada berbagai event Nasional bahkan Internasional, seperti Trade Expo Indonesia, Hari Pers Nasional pada tahun 2015, Forum Sharing Best Practices Perhumas Jawa Barat, serta Pameran Batik Kelas Dunia di Inggrisdan Aljazair pada September 2015 lalu.

Kini, Hak Cipta dari corak Batik Pakidulan sendiri sudah terdaftar di Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia. Kang Ali juga menuturkan bahwa, peresmian Rumah Batik Pakidulan memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat sebagai langkah awal untuk mengembangkan Kampung Batik Pakidulan sebagai salah satu keanekaragaman budaya kawasan Geopark.

"Saya berharap dengan adanya rumah batik ini, akan menjadi ikon tujuan wisata dan menjadi cikal bakal sentral Batik Pakidulan di Sukabumi, sehingga memberikan dampak ekonomi dan sosial bagi masyarakat yang ada di sekitar Kampung Batik ini," tutupnya.

Penulis :

Latif Munawar - Universitas Prof. Dr, Moestopo (Beragama)

Finalis Citizen Journalist Academy - Energi Muda Pertamina Jakarta

Ikuti juga liputan dan kegiatan Finalis Citizen Journalist Academy - Energi Muda Pertamina dari 3 kota di Indonesia melalui www.liputan6.com/pages/energi-muda-pertamina. Program creative mentorship dari Redaksi Liputan6.com, Indosiar bekerjasama dengan Pertamina untuk 90 mahasiswa kreatif yang telah lolos seleksi dari ribuan pendaftar di Jabodetabek, Semarang & Balikpapan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.