Sukses

Ngeri, Ini 5 Pengobatan Tradisional Paling Ekstrem Zaman Dahulu

Beberapa pengobatan tradisional ini memang dilakukan dengan ekstrem pada zaman dahulu. Penasaran apa saja?

Liputan6.com, Jakarta - Pengobatan pada zaman kuno hadir sebagai bagian dari sejarah perkembangan medis yang lebih modern sampai saat ini. Kerap kali pengobatan zaman dulu menggunakan bahan dan cara yang tidak masuk di akal sehingga membuat kita bersyukur hidup di zaman ini.

Untuk mengetahui pengobatan kuno, berikut ini beberapa pengobatan medis kuno yang mengerikan dan aneh.

1. Melakukan enema dengan tembakau

Enema merupakan cara untuk membersihkan usus, yakni dengan menginjeksi cairan melalui anus. Tentunya sisa-sisa makanan dan toksin yang tidak dapat keluar dengan baik melalui usus akan mengalami gangguan pencernaan.

Untuk mengobati masalah pencernaan, ahli medis pada zaman dahulu menggunakan tembakau dengan metode enema. Cara ini diketahui dan diadaptasi dari tradisi pengobatan suku Indian di Amerika Selatan. Setelah diketahui bahwa tembakau beracun dengan kandungan nikotin, jenis pengobatan ini akhirnya dihentikan.

2. Melubangi tengkorak kepala 

dailymail

Metode ekstrem ini diketahui sebagai metode pengobatan tertua di dunia. Sebuah bukti menemukan bahwa metode pengobatan ini telah dilakukan sejak zaman Neolitikum. Kemudian menyebar ke banyak negara, salah satunya seperti pada penduduk asli Amerika kuno dan pada zaman Renaissance.

Metode pengobatan ini diketahui dapat menghilangkan sakit kepala, epilepsi, dan gangguan psikologis. Cara yang bisa digunakan yakni dengan mengambil atau membolongi tulang tengkorak kepala.

3. Menggunakan bisa ular dan tanaman beracun

Kedua bahan tersebut terkenal berbahaya sekaligus mematikan. Namun, baik bisa ular ataupun tanaman beracun pernah menjadi bagian dalam pengobatan kuno. Zaman dahulu sebelum munculnya antibiotik, mereka menggunakan bisa ular sebagai zat antibakteri. Bisa ular mengandung disintegrins sebagai protein kecil.

Cara ini juga digunakan pada Zaman Mesir kuno, di mana mereka menggunakan tumbuhan berbahaya seperti ganja, opium, dan henbane. Bahkan ahli medis terkadang menambahkan ular atau kalajengking kering ke dalam ramuan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

4. Pembuangan darah

Bloodletting atau membuang darah merupakan salah satu metode pengobatan yang populer di India dan negara-negara Arab.

Metode ini sempat disebutkan dalam dokumen medis di Yunani dan Mesir. Proses ini bertujuan untuk membuang darah kotor pada tubuh yang dapat menyebabkan penyakit, sama halnya seperti proses menstruasi. Pengobatan ini populer digunakan sampai abad ke-19.

5. Pasien penyakit kronis diobati dengan olahraga dan air suci

Pada abad pertengahan, banyak orang percaya bahwa penyakit epilepsi disebabkan karena kerasukan setan. Oleh karena itu, cara pengobatan yang mereka lakukan yakni dnegan menyiram air suci dan doa-doa.

Sedangkan untuk diabetes, banyak ahli medis dan dokter pada zaman dahulu justru menyarankan untuk berolahraga dan menggunakan tumbuhan herbal penyembuh. Sayangnya, cara ini justru menyebabkan orang yang terkena diabetes meninggal.

Penyakit kulit seperti psoriaris sempat disebut sebagai penyakit yang tidak bisa diobati. Parahnya, para pasien yang mengalami penyakit kulit seperti ini harus digantungkan bel pada tubuh mereka. Tujuannya agar dijauhi orang dan penyakit tidak menyebar.

 

3 dari 3 halaman

6. Mengobati sakit gigi dengan lemak kambing

Source: http://askthepast.blogspot.co.id

Pengobatan kuno untuk meredakan sakit gigi telah ada sejak dahulu. Metode yang mereka gunakan tidak biasa. Para dokter atau ahli medis pada saat itu sering merekomendasikan pengobatan dengan menghisap campuran herbal dengan lemak kambing.

Pada zaman tersebut cara pengobatan dengan campuran lemak kambing merupakan satu-satunya cara untuk menghilangkan sakit gigi.

(Ai/Ul)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

Saksikan video menarik berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.