Sukses

Ortu Bilang Sunat Kayak Digigit Macan, Ini yang Terjadi pada Anak

Persepsi negatif anak soal sunat diitambah faktor psikologis yang terlibat bisa memperparah rasa sakit dan ini memunculkan trauma.

Liputan6.com, Jakarta Boleh jadi hampir semua anak kecil takut ketika ia mau disunat. Namun tidak dengan bocah-bocah ini. Seperti kisah Angga Maulana (3) yang baru beberapa hari lalu disunat secara misterius. Kulit pembungkus penis anak dari pasangan Eti Listiawati dan Jajang Koswara yang terbuka secara alamiah ini membuat geger warga di sekitar Kampung Bendul Landeuh, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta. 

Hal serupa juga terjadi sekitar 7 bulan lalu. Kali ini dialami oleh Sangaji Surya Wiguna (4,5) yang membuat kaget warga karena alat kelaminnya seperti baru disunat. Anak tunggal dari pasangan Ali Sobana dan Handayani tersebut bikin gempar warga Kampung Bojong Tengah, Desa Bantarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor.

Dua ilustrasi tadi adalah kejadian anak yang disunat secara misterius. Mereka tak pernah melalui proses khitan sebagaimana yang dilalui oleh anak-anak lainnya. Apalagi persepsi disunat itu menyakitkan dan tak sedikit anak yang mengalami trauma setelahnya.

Lalu, apa yang sebaiknya disiasati para orang tua agar anak tak takut ketika mau disunat?

Ahli psikologi anak, Firesta Farizal MPsi, menganjurkan agar orangtua ikut mempersiapkan mental anak. Menurut dia, rasa sakit dipengaruhi oleh persepsi, terutama yang berdampak negatif.

Dia mengingatkan, persepsi negatif anak soal sunat diitambah faktor psikologis yang terlibat bisa memperparah rasa sakit dan ini memunculkan trauma.

"Anak jangan dibohongi. Orangtua harus menjadi figur yang harus dipercaya oleh anak. Kalau terus berlanjut dibohongi, anak bisa berkembang menjadi mudah cemas, takut, gangguan kecemasan, anak tidak lagi percaya dengan orangtua, menarik diri," ujar Firesta seperti dilansir dari AntaraNews. 

Psikolog yang akrab disapa Eta itu melanjutkan bahwa orang tua zaman sekarang perlu menjelaskan secara baik-baik ke anaknya. Jangan mengancam atau membohongi anak dan menerima apa yang anak rasakan. Misalnya dengan kata-kata "Memang sakit, sabar ya".

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sakit kayak digigit macan?

Lalu, yang tak kalah penting adalahmemberikan pujian atas keberanian anak saat disunat. Ketika anak menyatakan keinginannya untuk disunat, kadang kala orangtuanya malah ragu.

Tanda lainnya anak sudah siap disunat, ucap Eta, adalah dia antusias banget ketika diajak diskusi soal sunat. Artinya, orangtua bisa bercerita seperti apa proses dan apa tujuan sunat, jadi anak sudah punya bayangan dan dia lebih siap kalau disunat. 

Satu hal yang bisa bikin anak takut disunat adalah celetukan dari orang di sekitarnya, seperti sunat itu enggak seperti digigit macan. 

"Anak kan pemikirannya masih konkret. Kalau kayak gitu, kita ajak dia diskusi memang digigit macan kayak gimana. Berdarah-darah, tangannya sampai putus. Nah, kalau disunat kan enggak kayak gitu," ucap Eta.

Terakhir, butuh kerjasama dari orangtua untuk sering menjalin diskusi bersama anak soal sunat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.