Sukses

Menurut Sains, Ini 6 Kegiatan Berhubungan Seks Paling Berisiko

Kegiatan berhubungan seks tidak selamanya memberikan kepuasan. Anda bisa saja mengalami cedera karenanya.

Liputan6.com, Jakarta - Siapa bilang orang tak bisa mati saat berhubungan seks? Nyatanya, itu sesuatu yang bisa saja terjadi. Atau paling tidak mengalami cedera saat berhubungan seks. Keduanya bisa dijelaskan secara ilmu pengetahuan.

Kematian saat berhubungan seks dapat terjadi karena serangan jantung atau cedera yang berat. Ratusan orang meninggal akibat ini tiap tahunnya. Melansir dari Iflscience, berikut jenis kegiatan berhubungan seksual paling berbahaya menurut ilmu pengetahuan:

1. Doggy Style (secara umum)

Terlepas dari jenis kelamin maupun titik masuk, gaya berhubungan seksual seperti ini paling berisiko. Sekitar 41 persen cedera saat berhubungan seksual terjadi karena gaya ini.

Dalam jurnal Advances in Urology, sebuah studi menunjukkan gaya ini disebut lebih berisiko dibanding gaya lainnya. Hal ini dikarenakan, terkadang penis bisa salah arah saat berhubungan seksual sehingga risiko cedera sangat besar.

2. Misionaris

Meski posisi ini menjadi posisi favorit banyak orang, tapi nyatanya gaya berhubungan seksual seperti ini rawan cedera. Studi yang sama menempatkan misionaris sebagai gaya berhubungan seksual paling berbahaya pada urutan kedua.

Hal ini dikarenakan posisi wanita yang di bawah, sering menyebabkan trauma/cedera saat penis terlepas sebentar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3. Masturbasi

Ini juga menjadi salah satu penyebab luka pada penis, terutama jika terlalu bersemangat. Tak hanya pada penis, hal yang sama juga bisa terjadi pada vagina. Ya, wanita juga terkadang melakukan masturbasi.

4. Cowgirl

Posisinya mirip dengan woman on top, hanya saja muka tidak saling berhadapan. Malahan, wanita pada posisi ini memunggungi pria. Posisi seperti ini tak hanya rentan cedera bagi pria tapi juga pada wanita.

Robekan vagina bisa saja terjadi pada posisi ini, tapi luka ini jarang terjadi. Ini dikarenakan vulva dan vagina relatif kuat serta elastis, berbeda dengan penis.

Penis, sangat rentan patah tulang. Dan pada posisi ini, penis berada pada posisi yang sangat tak aman. Bila salah gerakan dan vagina tak menjepit dengan baik, cedera penis bisa saja terjadi.

3 dari 3 halaman

5. Penggunaan mainan seks

Masalahnya adalah terkadang mainan seks yang digunakan tak sesuai dengan anatomi tubuh pengguna. Pemaksaan ukuran mainan seks tentu saja dapat berisiko pada penis maupun vagina.

6. Seks oral

Hanya sedikit penelitian atau kasus yang dilaporkan tentang cedera akibat kegiatan seksual yang satu ini. Biasanya hal ini terjadi karena luka yang tak disengaja saat melakukan seks oral.

Tak hanya blowjob, seks oral dalam bentuk apapun, bahkan fellatio atau cunnilingus, dapat menyebabkan risiko cedera yang tak signifikan.

(Sul/Ul)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.