Sukses

Pria Ini Manusia Terakhir di Dunia yang Gunakan Paru-Paru Besi

Teknologi kesehatan yang semakin canggih, tak mampu buat Alexander Paul menggunakan alat selain Iron lung.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit polio sempat menjadi wabah yang mematikan yang tercatat dalam sejarah. Penyakit ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan bernapas serta kelumpuhan.

Setelah ditemukannya vaksin pada tahun 1954, wabah ini semakin lama semakin berkurang dan kasus terjangkitnya penyakit polio semakin mengecil dan sedikit.

Namun, penderita yang pernah selamat dari wabah polio, menghadapi sejumlah konsekuensi buruk sampai sekarang ini.

Salah satunya seperti Paul Alexander dari Dallas, Teksas. Sebagai salah satu orang yang selamat dari wabah Polio, ia masih menggunakan mesin iron lung atau mesin logam yang berbentuk tabung.

Paul Alexander masih setia gunakan mesin tabung tuanya yang sudah berhenti diproduksi sejak tahun 1960. Mesin ini dianggapnya sebagai cara efektif untuk membuatnya benapas setelah paru-parunya mengalami kerusakan akibat Polio. Source: 9gag.com

Sepanjang hari tuanya, ia habiskan dengan berdiam diri masuk ke dalam tabung. Untuk minum pun, Paul harus menggerakkan lehernya supaya meraih sedotan.

Mesin tersebut sebelumnya digunakan di awal vaksin, juga belum ditemukan dan menjadi salah satu inovasi tersukses sepanjang masa. Banyak orang pada zaman dahulu terbantu dengan adanya mesin tersebut, ketika mengalami masalah pada pernapasan.

Polio yang sempat diderita membuat paru-paru Paul menjadi rusak. Bahkan, ia mengalami kelumpuhan pada tubuhnya mulai dari bagian bawah leher.

Untuk bergantung pada kehidupannya sehari-hari, Paul masih menggunakan mesin tersebut.

Pria 70 tahun itu mengungkapkan, teknologi kesehatan saat ini tidaklah efektif seperti mesin iron lung pada zaman dahulu. Walaupun alat itu sudah berhenti diproduksi sejak 1960an, Paul masih setia menggunakan mesin itu selama 65 tahun.

Sayangnya, pada tahun 2015, mesin itu mengalami masalah mekanik. Paul sempat meminta tolong sampai membuat video dan mengunggahnya lewat internet.

Ia melakukan itu agar bisa menemukan seseorang yang bisa memperbaiki mesinnya.

"Selama bertahun-tahun aku berusaha untuk menemukan seseorang yang tahu mengoperasikan mesin iron lung. Suatu keajaiban aku menemukan Brady Richrard," sahut Paul melansir Gizmodo, Selasa (28/11/2017).

Dengan hasil perbaikan yang dilakukan Brady, mesin kesayangan Paul kini kembali dalam kondisi yang baik.

Meskipun begitu, mesin iron lung merupakan mesin yang terkenal mengeluarkan banyak biaya untuk dirawat. Penyebabnya karena bagian dari mesin sulit didapatkan setelah pabrik berhenti berproduksi dan muncul vaksin untuk mengobati penyakit polio.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Membuat Buku

Sebagai salah satu dari sepuluh orang yang masih menggunakan mesin iron lung, Paul saat ini sedang berusaha menulis buku. Walaupun mengalami kelumpuhan karena penyakit dalam hidupnya, hal ini tidak menghentikan Paul untuk mencapai sesuatu.

Ia sempat menempuh bangku kuliah, mendapatkan gelar, dan menjadi seorang pengacara dalam pengadilan. Paul bisa datang dengan menggunakan kursi roda sambil membawa mesin iron lung ke mana pun ia pergi.

"Saat aku menetap di asrama Universitas Texas, orang-orang terkejut ketika aku membawa mesin tersebut. Aku benar-benar membawanya dan menaruhnya di asrama. Aku bisa tinggal di asramaku dengan mesin iron lung," ujar Paul.

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.