Sukses

Fantastis, Begini Mewahnya Penjara Para Koruptor di Arab Saudi

Sejak pemerintahan Arab Saudi menetapkan Ritz-Carlton Hotel Riyadh sebagai penjara elite. Bagaimana penampakan penjara mewah tersebut?

Liputan6.com, Arab Saudi - Bangunan yang disebut sebagai penjara ini sebenarnya adalah hotel. Ya, Ritz-Carlton Hotel di Riyadh merupakan tempat para kaum elite Arab Saudi (termasuk para pangeran) ditahan.

Saat ini, ada lebih dari 200 orang yang menjadi tahanan di penjara mewah Arab Saudi ini. 11 orang di antaranya merupakan pangeran Arab Saudi. Mereka ditahan atas berbagai jenis kasus. Mulai dari kasus penyalahgunaan kekuasaan, korupsi hingga pencucian uang.

Ini merupakan gebrakan baru dalam sejarah pemerintahan Arab Saudi. Putra Mahkota Mohammed bin Salman serius betul memberantas korupsi.

Selain para tersangka, ada 500 orang lainnya yang terdiri dari tim penyidik, tim keamanan dan tim medis yang diinapkan di Ritz. Semuanya ditanggung oleh pihak Kerajaan Arab Saudi.

Tim penyidik yang terdiri dari orang-orang kementerian, pakar saham, properti dan sebagainya, ditunjuk untuk bekerja keras mengurus kasus-kasus dugaan korupsi kelas kakap ini.

Sejak pemerintahan Arab Saudi menetapkan Ritz-Carlton Hotel Riyadh sebagai penjara elite, tidak ada lagi warga umum yang boleh masuk sebagai tamu. Aturan ini diberlakukan sejak 4 November 2017 ketika para ‘tamu VIP’ ini diciduk dan diinapkan di Ritz.

Jurnalis pertama yang boleh masuk ke hotel mewah ini adalah tim dari BBC, reporter Lyse Doucet dan juru kamera Philip Goodwin.

Mereka dikawal ketat oleh polisi dan dilarang untuk merekam wajah siapa pun yang ada di hotel, serta dilarang menyebutkan nama orang yang dikutip.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aktivitas di Dalam Penjara

Dikutip dari Insider, Doucet dan Goodwin mendeskripsikan atmosfer hotel ini sebagai: sangat serius, suram dan sepi.

Meski sudah larut malam, di lobi hotel masih ada sekelompok pria yang berkumpul untuk minum teh atau kopi. Mereka bicara dengan volume suara yang sangat rendah, nyaris berbisik.

Sangat jarang mereka mengangkat kepala atau melihat ke sana ke mari. Hanya dentingan suara sendok beradu dengan cangkir yang kerap memecah kesunyian di lobi hotel yang megah itu.

“Kebanyakan saya menghabiskan waktu di dalam kamar hotel berdiskusi dengan pengacara saya mengurus kasus saya. Setiap hari saya menelepon keluarga saya, tapi saya lebih suka mereka tidak berkunjung ke sini,” kata salah satu tahanan kepada Doucet, seperti dikutip dari BBC.com.

Para tahanan disebut-sebut memang lebih senang menghabiskan waktu di kamar karena tidak ingin bertemu satu sama lain. Mereka sibuk mencari cara untuk keluar dari penjara mewah ini.

Menurut petugas, 4% tahanan akan mengajukan kasus mereka ke pengadilan. Sementara 95% sisanya ingin menempuh ‘jalan damai’ yaitu dengan menyerahkan aset atau sejumlah uang denda ke kas negara sebagai tebusan untuk kebebasan mereka.

Meski penjagaan di Ritz sekarang jadi lebih ketat, tapi para staf hotel masih tetap memberikan pelayanan ramah seperti layaknya hotel bintang lima.

Berbagai fasilitas pun masih berfungsi seperti biasa. Misalnya kolam renang, gym, spa, area permainan bowling dan restoran. 

Ingin tahu betapa mewahnya penjara ini? Lihat selengkapnya di: http://blog.reservasi.com/penjara-mewah-di-arab-saudi/

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.