Sukses

Keren, Seniman Jenius Ciptakan Lukisan dari Sinar Matahari

Biasanya pelukis membutuhkan kuas, cat air, kanvas, dan sebagainya untuk lukisannya. Namun pria ini menggunakan sinar matahari untuk melukis

Liputan6.com, Jakarta Lukisan merupakan sebuah karya yang bisa menghipnotis penikmatnya saat dipandang. Filosofi tiap pelukis pun berbeda-beda saat akan mencoretkan warna di atas kertas kanvas. Hal tersebut membuat lukisan tidak bisa dilihat hanya sekilas.

Ternyata tidak hanya kanvas dan kuas yang menjadi media para pelukis untuk membuat sebuah gambar. Seperti pria ini, dia melukis menggunakan cahaya matahari yang disorotkan ke kayu.

Biasanya pelukis membutuhkan kuas, cat air, kanvas, dan sebagainya untuk lukisannya. Namun pria ini menggunakan sinar matahari untuk melukis

Kata heliografi biasanya mengacu pada proses fotografi yang ditemukan pada tahun 1822. Namun seniman asal Colorado bernama Michael Papadakis telah memberi arti baru setelah menggunakannya untuk melukis dengan  memanfaatkan sinar matahari.

"Ketika saya berada di Tiongkok, temanku memiliki kaca pembesar yang terletak di mejanya, dan saya menginat jelas melihat matahari yang menerangi jendela ke kaca pembesar," kata Papadakis dilansir dari Caters News.

"Saya langsung menyadari dan berpikir bahwa saya bisa menggambar dengan itu," lanjut Papadakis

Biasanya pelukis membutuhkan kuas, cat air, kanvas, dan sebagainya untuk lukisannya. Namun pria ini menggunakan sinar matahari untuk melukis

Seniman muda itu membuang semua alat lukisnya dan mulai bereksperimen dengan sinar matahari. Beruntung dia tinggal di Golden, Colorado karena di sana di sinari matahari yang cukup banyak dalam setahun. Sehingga dia banyak latihan dalam 5 tahun terakhir.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gambar Bisa Selesai dalam Waktu 1 Hingga 30 Jam Tergantung Rumitnya

Papadakis memfokuskan titik kecil yang didapatkan dari kaca pembesar yang dihadapkan ke sinar matahari kemudian dia menggerakkan titik tersebut untuk menghasilkan gambar. Dia bisa membuat gambar pemandangan alam, potret binatang, dan lain-lain.

"Setiap gambar bisa ditempuh selama satu sampai tiga puluh jam tergantung ukuran dan detail gambar tersebut," kata Papadakis. Saat ingin menggambar, Papadakis selalu menggunakan kacamata hitam untuk melindungi matanya dari sinar matahari.

Papadakis mengklaim bahwa selain medium yang tidak biasa, yang membuat gambarnya istimewa adalah proses dan hasil yang menarik.

"Saya juga merupakan pembuat film dan saya menyadari bahwa ini adalah 'seni pertunjukan', orang harus melihat untuk memahaminya dan menghargainya," ujar Papadakis. 

Menariknya, Papadakis bukanlah pelukis matahari pertama di dunia. Tiga tahun yang lalu, ada Jordan Mang-osan, seorang seniman dari Filipina yang juga menggunakan kaca pembesar untuk menghasilkan gambar ke dalam kanvas kayu.

Bentuk seni ini sangat mirip dengan pyrography, yaitu seni melukis dengan panas, hanya saja pytography menggunakan solder untuk melukis, sedangkan ini menggunakan sinar matahari yang terkonsentrasi.

Untuk melihat lebih banyak lukisan matahari Michael Papadakis, bisa dilihat di laman Facebook dan Instagramnya.

 

Penulis

Reza Sugiharto

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.