Sukses

Cara Mudah Mendapatkan Penginapan Gratis Saat Jalan-Jalan

Pengalaman saya menginap gratis di 16 negara. Caranya cukup mudah, semua bisa melakukannya.

Liputan6.com, Jakarta Saat bepergian, biaya paling banyak biasanya dihabiskan untuk transportasi dan penginapan. Biaya menyewa hotel yang mahal ini membuat anggaran membengkak, lagi jika jalan-jalannya dilakukan dalam waktu lama.

Sebenarnya ada cara untuk mendapatkan penginapan gratis saat travelling. Saya sudah mencoba cara itu dan berhasil menginap tanpa membayar biaya sepeser pun di 16 negara. Saya menginap gratis di rumah warga lokal, antara lain di Singapura, Yangon, Teheran, Yerevan, Sarajevo, Venesia, Lyon sampai Rabat.

Selain gratis, sebenarnya hal yang paling menyenangkan dari tinggal dengan warga lokal adalah pertukaran kebudayaan. Berbincang dan beraktivitas bersama penduduk asli sebuah kota membuat kita mendapatkan banyak informasi berharga yang tidak mungkin didapatkan sebagai turis yang hanya melihat-lihat obyek wisata. Kita akan bisa melihat kebudayaan dan cara hidup warga lokal dari dekat, dengan berada di tengah-tengah mereka.

Pengalaman-pengalaman saya yang paling seru saat travelling biasanya terjadi saat saya menumpang di rumah warga lokal. Host saya di Teheran adalah sepasang jurnalis yang bekerja di koran ternama di Iran. Sambil makan malam kami berbicara tentang kebebasan pers dan kondisi politik terakhir Iran. Di St Pettersburg, Rusia, saya menumpang di rumah seorang rocker di band yang cukup terkenal di kota itu. Saya diajak ikut ke konsernya dan diperkenalkan kepada para penonton.

Di Yerevan saya diajari memasak makanan lokal, dan saya gantian mengajari induk semang saya masak makanan Indonesia. Kami memasak soto, yang dia makan tanpa nasi tapi dengan roti yang dimasukkan ke dalam kuah. Di Maroko, induk semang saya mengantar saya berkeliling kota dan menceritakan sejarah tiap sudut kota dan mentraktir saya makan makanan khas Maroko, tajine, yang paling enak di Rabat.

Penasaran dengan caranya?

Cara itu adalah sebuah website bernama Couchsurfing.

Website ini sudah ada sejak 2004, sebagai sebuah platform yang mempertemukan pelancong dengan warga lokal. Di website yang digunakan oleh 14 juta orang ini ini kita akan menemukan daftar orang di seluruh dunia yang membuka rumahnya untuk para pejalan. Yang harus dilakukan oleh para pejalan hanya memilih host, lalu mengirimkan permintaan untuk menginap. Jika host menyetujui dan memberikan alamatnya, maka kita bisa datang ke rumah mereka.

Jangan bermental gratisan, tapi bayangkan ini sebagai pertukaran budaya. Asal memilih host yang sesuai dan menuliskan permintaan dengan sopan, tidak sulit mencari orang yang mau membuka rumahnya untuk kita. 

Tentu ada risiko dalam menggunakan website ini. Ada beberapa kasus kriminalitas yang dilakukan oleh anggotanya, seperti pencurian, pemerkosaan dan bahkan pembunuhan. Untuk meminimalisir risiko, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.

Pertama, selidiki siapa orang yang akan kita tumpangi. Ada sistem pemberian referensi di Couchsurfing yang berisi komentar dari orang-orang yang pernah bertemu dan berinteraksi dengan host. Baca referensi ini baik-baik. Saya selalu memilih host dengan ratusan referensi terpercaya.

Kedua, selalu ingat bahwa keselamatan adalah yang utama. Jangan mengkompromikan keselamatan diri hanya demi penginapan gratis. Jika saat berkomunikasi via website atau saat bertemu dengan host Anda merasa tidak nyaman, tak perlu merasa rikuh untuk membatalkan.

Agar mudah mendapatkan host, lengkapi semua profil dan usahakan mendapat referensi. Ingat bahwa website ini adalah dua arah, yaitu memberi dan menerima. Kita juga harus berkontribusi untuk komunitas, antara lain dengan menerima tamu di rumah. Jika tidak memungkinkan, bisa juga dengan bertemu dan menolong pelancong yang sedang berkunjung ke kota tempat tinggal kita.

Tertarik mencoba?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.