Sukses

Alasan Kenapa Sandaran Tangan di Pesawat Harus Diturunkan

Ada baiknya kamu juga memahami alasan mengapa sandaran tangan harus diturunkan pada saat pesawat hendak mendarat.

Liputan6.com, Jakarta - Ketika pesawat akan take off atau landing, biasanya pramugari meminta agar penumpang menurunkan sandaran tangan dan kursi. Ternyata, ada beberapa alasan penting mengapa hal itu harus dilakukan.

Meski aturan tersebut diterapkan untuk keselamatan penumpang, ironisnya beberapa penumpang mengabaikannya, bahkan seolah-olah acuh terhadap instruksi yang diberikan pramugari.

Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, ada baiknya kamu juga memahami alasan mengapa sandaran tangan harus diturunkan pada saat pesawat hendak mendarat, seperti dilansir dari Indy100.

Seorang instruktur keselamatan dari salah satu perusahaan penerbangan ternama, Sebastian Bouevier mengungkap alasan tersebut dalam situs Quora. Ia mengutip hukum pertama gerak Newton yang berbunyi “Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap.”

Sebastian mengungkapkan dengan sangat sederhana bahwa jika sandaran tangan dalam posisi berdiri atau tidak dalam posisi berada di bawah, ada potensi sandaran tangan tersebut bisa terlempar dengan kecepatan yang sama ketika pesawat mendadak berhenti saat mendarat.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jika Diabaikan akan Berakibat Fatal

Kecepatan pesawat pada saat mendarat bisa mencapai 135 sampai dengan 155 knot, atau sekitar 200 km per jam. Artinya, jika sandaran tangan dalam posisi berdiri dan pesawat tiba-tiba berhenti dalam kecepatan 200 km per jam, dikhawatirkan rekaan sandaran tangan akan terlempar dengan sangat kencang, sehingga akan membahayakan penumpang itu sendiri.

Dengan kecepatan pesawat terbang yang hampir sama dengan kecepatan motor balap atau mobil balap saat mulai start, rasanya cukup untuk membuat luka yang serius jika kamu terkena benturan dari sandaran tangan yang terlempar tersebut. Secara sederhana akan sangat sulit bagi seseorang untuk bisa lepas dari maut jika ditabrak oleh kendaraan yang melaju dalam kecepatan 200 km per jam.

Sebastian juga menambahkan bahwa keselamatan adalah prioritas utama bagi para kru penerbangan. Itulah sebabnya pramugari tidak akan bosan untuk mengingatkan para penumpang untuk mentaati standar prosedur keselamatan. Bagi penumpang hal tersebut dianggap sepele, tapi jika diabaikan akibatnya sangat fatal.

“Sandaran tangan bisa saja diberdirikan, misalnya ketika kamu akan masuk untuk duduk di bagian kursi yang dekat dengan jendela pesawat. Namun, pastikan sandaran tangan tersebut kamu turunkan ketika pesawat mulai berangkat, ketika hendak take off dan juga utamanya ketika pesawat akan landing atau mendarat,” tambah Sebastian.

3 dari 3 halaman

Tirai Jendela Pesawat

Selain sandaran tangan dan kursi, pramugari juga akan mengingatkan penumpang untuk membuka tirai jendela pesawat. Ternyata ada maksud dan alasan di balik itu semua.

Alasannya, ketika terjadi kondisi darurat, pramugari bisa langsung memberikan informasi kepada pilot situasi yang ada di luar pesawat. Pramugari memiliki waktu yang amat singkat untuk melakukan evakuasi jika terjadi kondisi darurat.

Untuk itulah, daripada membuang-buang waktu dengan meminta untuk membuka tirai jendela pesawat pada saat kondisi darurat, akan lebih baik jika dilakukan sebelum kondisi darurat terjadi, sehingga kapan pun pramugari bisa langsung memberikan informasi secara tepat kepada kapten penerbangan.

Selain itu, dengan membuka tirai jendela pesawat, penumpang dan kru pesawat akan lebih mudah melihat kondisi kabin pesawat dalam kondisi cahaya yang temaram saat terjadi kondisi darurat.

Selengkapnya bisa kamu baca di: http://blog.reservasi.com/ini-alasan-mengapa-sandaran-tangan-harus-diturunkan-pada-saat-pesawat-mendarat/

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.