Sukses

Pengemis di Dubai Bisa Hasilkan Rp 32 Juta Sehari

Petugas keamanan Kota Dubai kini semakin ketat memberantas para pengemis karena menipu dan memperalat kebaikan warga Dubai.

Liputan6.com, Jakarta Bagi masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan, kerasnya kehidupan mendorong mereka untuk bekerja keras mencari uang. Di sisi lain, ada pula yang mengambil jalan pintas dengan menjadi pengemis atau meminta-minta.

Di Dubai sendiri fenomena pengemis atau peminta-minta di jalanan kota bukan menjadi pemandangan yang aneh. 

Orang-orang yang mengais keberuntungan mereka di jalanan Dubai, dikabarkan bisa mendapat banyak keberuntungan. Para pengemis di Dubai kerap kali menyebut diri mereka sebagai "pengemis cerdas atau pengemis profesional".

Bahkan, pernah ada seorang pengemis yang bisa mengumpulkan uang hingga mencapai $ 73 ribu atau setara hampir mencapai satu miliar rupiah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cara kerja mereka

Cara kerja mereka bisanya tak seperti pengemis-pengemis lainnya. Umumnya mereka punya target utama dengan melihat orang-orang kaya yang mudah tersentuh dengan cerita-cerita memilukan hati.

Biasanya para pengemis profesional kerap kali melatih diri untuk bercerita tentang kehidupan sedih yang seolah-olah seperti mereka alami sendiri. Hal itu dilakukan supaya menarik rasa kasihan dari targetnya.

Kemudian pengemis cerdas tersebut tanpa malu meminta sejumlah uang yang terbilang besar kepada orang yang memberi bantuan pada mereka.

Lazimnya jumlah yang kerap kali mereka minta dapat mencapai seribu dirham Uni Emirat Arab atau setara tiga juta rupiah.

"Biasanya para pengemis meyakinkan orang-orang dengan cerita mereka supaya mendapat simpati. Aku pernah memberikan uang kepada mereka pada awalnya, kemudian hal ini berubah menjadi sebuah fenomena," ujar Nawal Al Naqbi, salah satu penduduk Dubai, melansir Oddity Central, Jumat (12/1/2018).

3 dari 3 halaman

Pemerintah serius memberantas pengemis

Tahun 2017, sempat dianggap sebagai "tahun pemberian" karena memberikan keuntungan besar bagi para pengemis di Dubai. Pihak pemerintah Kota Dubai sebenarnya menyoroti kasus ini secara serius.

Laporan pengemis yang dianggap mengambil keuntungan dari kedermawanan masyarakat Dubai, telah ditampilkan secara daring selama tiga tahun sampai sekarang ini. 

Selain itu, pihak keamanan lokal juga melakukan kampanye untuk melawan para pengemis profesional. Beberapa di antaranya meluncurkan sejumlah inisiatif kepada masyarakat untuk membantu orang yang benar-benar kurang beruntung.

Pihak berwenang juga mengungkapkan kepada masyarakat untuk menghubungi mereka ketika melihat pengemis yang berkeliaran. Untuk siapa saja yang melaporkan pengemis akan diberikan sejumlah uang oleh mereka.

Kemudian, pemerintah juga memberi tahu masyarakat untuk tidak memberikan simpati dalam bentuk apa pun termasuk uang kepada para pengemis. Jika hal tersebut terus berlanjut, tindakan tersebut akan mendorong orang lain untuk datang ke Dubai hanya untuk mengemis.

Beberapa sumber sempat melaporkan bahwa gerombolan dari wilayah jazirah Arab dan Asia sampai datang ke Dubai hanya untuk menjadi pengemis dengan menggunakan visa turis.

Tampaknya kasus pengemis pintar ini telah menjadi fenomena yang meluas dan cukup membuat kewalahan pihak berwenang di Dubai.

Operasi penangkapan pengemis pada tahun 2016 pernah menggemparkan publik. Hal ini disebabkan pengemis tersebut telah menghasilkan uang hampir satu miliar hanya dari meminta-minta kepada masyarakat Dubai.

Setelah diselidiki, pengemis tersebut ternyata hanya seorang turis dengan visa tinggal selama tiga bulan di Dubai.

Para pengemis pintar itu bisa menghasilkan uang rata-rata mencapai sembilan ribu dirham Uni Emirat Arab (Rp 32 juta) per hari.

Apalagi jumlah uang yang mereka hasilkan bertambah banyak pada hari Jumat ketika mereka berkerumun dalam lingkungan masjid.

Karena mengemis di Dubai merupakan tindakan yang ilegal, para pengemis yang tertangkap biasanya dideportasi atau ditahan di penjara.

Meskipun begitu, menangkap para pengemis juga menjadi kendala besar pihak polisi, sebab mereka sulit untuk diidentifikasi dan kerap muncul dengan pakaian yang bagus untuk menyembunyikan kedok mereka.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.