Sukses

Tide Pods Challenge, Tren Kekinian yang Berisiko Kematian

Liputan6.com, Jakarta - Setelah invisible box atau tantangan melompati kotak yang tak terlihat, kini muncul tantangan baru yang sedang ramai dibicarakan banyak orang di dunia.

Sayangnya, tantangan baru ini dikecam banyak orang karena dapat membahayakan kesehatan. Tantangan baru ini dinamakan dengan Tide Pod Challenge.

Tren baru ini menyebar dengan cepat dikalangan anak-anak muda dan remaja. Kebanyakan dari mereka melakukan tantangan ini dengan merekam video sambil memakan Tide Pod.

Masalah yang menjadi kekhawatiran para orang tua adalah, Tide Pod yang terlihat kenyal seperti permen jeli merupakan sebuah deterjen pencuci baju.

Kandungan terbesar dalam deterjen itu mengandung racun yang berbahaya bagi tubuh. Sehingga sangat tak dianjurkan untuk dikonsumsi apalagi hanya untuk menyelasaikan sebuah tantangan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kandungan Berbahaya Bagi Tubuh

Fenomena tantangan Tide Pod di Youtube bahkan sempat mencapai lebih 100 ribu video dan sebagian besar telah dihapus oleh Youtube.

Menurut pihak Youtube, hal tersebut sengaja dilakukan karena tantangan tersebut melanggar peraturan platform.

Selain berbahaya dan mengajak orang untuk melakukan hal itu, tren tantangan Tide Pod sebenarnya juga membuat resah banyak pihak sehingga perlu untuk dihentikan dengan segera.

Mulai dari pihak perusahaan Tide Pod, pemerintah hingga asosiasi kesehatan dari sejumlah negara. Semuanya bekerja sama untuk mengehentikan tantangan yang tengah tren di kalangan remaja.

Kandungan Tide Pod terdiri dari ethanol, polymers dan hidrogen peroxide, senyawa kimia itu dapat sangat berbahaya apabila masuk kedalam tubuh.

Alhasil yang dapat terjadi yakni mengakibatkan, mual, muntah, batuk dan tersedak. Kasus yang terparah yakni menimbulkan diare, kesulitan bernapas hingga kematian karena keracunan.

 

3 dari 3 halaman

Sudah Terjadi 10 Kasus Kematian

"Anak-anak remaja berusaha untuk menjadi lucu, namun membahayakan diri mereka sendiri dengan dengan menelan kandungan zat beracun," kata Ann Marie Buerkle dari Komisi Keamanan Untuk Produsen, melansir Telegraph, Rabu (17/1/2018).

Sampai saat ini kasus kematian karena deterjen Tide Pop telah mencapai 10 orang. Delapan orang dewasa yang dementia tercatat tewas karena mengonsumsi deterjen tersebut, dan dua orang lainnya merupakan anak-anak.

Tren memakan Tide Pod sendiri sebenarnya sudah lama muncul sejak Maret dan Juli 2017. Mulanya Tide Pod sengaja dikenalkan sebagai candaan untuk dimakan karena bentuk mereka yang menarik seperti makanan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.