Sukses

Sensasi Menjelajahi Oymyakon, Desa Paling Dingin di Dunia

Liputan6.com, Jakarta - Musim dingin kali ini sepertinya menjadi yang terekstrem di banyak negara termasuk daratan Rusia. Salah satu wilayah di timur Rusia, terkenal sebagai kota paling dingin di dunia. Temperatur suhu di kota itu dikabarkan telah turun menjadi (-85°F) atau setara dengan -65 derajat Celcius. Akibat hal itu, pemerintah Yakutsk memutuskan untuk meliburkan sekolah di Desa Oymyakon.

Bagi masyarakat Oymyakon, iklim dingin yang kejam sudah menjadi hal biasa yang mereka alami. Temperatur -65 derajat Celcius bukan lagi mengejutkan untuk mereka. Fasilitas umum di Oymyakon dan daerah Yakutsk lainnya bahkan dikabarkan masih tetap beroperasi seperti biasa.

Di samping itu, layanan darurat lokal di Yakutsk siap siaga memantau cuaca dan memberitahukan untuk menutup sekolah sementara, jika temperatur mencapai di bawah -52 derajat Celcius. Para wisatawan dan pemburu pun disarankan untuk menunggu cuaca sedikit bersahabat.

Cuaca dingin tak harus sepenuhnya disalahkan, ada sisi lain yang justru memberikan pemandangan indah dan tak biasa di sana. Hutan-hutan di area Oymyakon yang tertutup salju tebal memberikan penampakan yang menakjubkan layaknya seperti negeri dongeng.

Walaupun temperatur amat jatuh rendah, tampaknya suhu dingin tak mampu mengganggu penduduk di sana. Malah banyak warga di wilayah Yakutsk mengabadikan pemandangan spektakuler serta mengunggah kegiatan mereka melalui media sosial.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Desa yang kecil

Di samping itu, karena Oymyakon merupakan sebuah desa, maka sebagian rumah masih belum menggunakan penghangat yang modern. Mereka kebanyakan membakar batu bara atau kayu bakar untuk memanaskan tubuh.

Suasana desa Oymyakon. Source: Amos Chapple via http://all-that-is-interesting.com

Melansir Daily Mail, Kamis (18/12018), asupan gizi mereka hanya berasal dari protein daging rusa dan kuda serta ikan. Selain itu, tak banyak yang tumbuh di Oymyakon. Meksi demikian, kebanyakan warga di Oymyakon tak pernah tercatat mengalami gizi buruk karena mereka juga mengonsumsi nutrisi dari susu hewan.

Pasar ikan di Omyakon, sang penjual ikan sedang menawarkan daging kelinci. Source: Amos Chapple/Rex Features

Populasi di desa kecil tersebut hanya terdiri dari 500 orang. Kebanyakan rumah-rumah warga di sana juga masih menerapkan toilet di luar rumah. Kemudian masyarakat sebenarnya juga sering menghadapi beragam masalah.

3 dari 3 halaman

Kesulitan para warga

Tak hanya alam yang membeku karena temperatur yang dingin, sejumlah benda seperti tinta pena, kacamata, sampai dengan feses manusia juga mengalami hal yang sama. Biasanya Oymyakon juga kerap mengalami mati listrik dan mobil sulit untuk digunakan karena bahan bakar yang membeku.

Untuk menelepon juga menjadi hal lainnya yang termasuk dalam daftar kendala di Oymyakon. Jika ada warga yang meninggal, maka masyarakat akan memakan waktu tiga hari untuk melakukan penguburan karena menunggu tanah mencair.

Jalan menuju ke desa Oymyakon.Source: Amos Chapple/Rex Features

Sebuah monumen di era komunis sampai dibuat di Oymyakon karena temperatur di desa kecil itu pernah mencapai -71 derajat Celcius pada tahun 1942.

Walaupun terpencil, Oymyakon justru memancing perhatian orang untuk mengalami bagaimana rasanya berada dalam kondisi musim dingin yang abadi di sana. Lucunya, nama Oymyakon juga merujuk pada arti "air yang tak beku" karena adanya sumber air panas di dekat desa itu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.