Sukses

Gara-Gara Menahan Bersin, Tenggorokan Seorang Pria Robek

Liputan6.com, Jakarta Bersin sebenarnya dianggap baik karena sebagai salah satu upaya tubuh untuk menolak bakteri atau virus. Tubuh perlu menolak virus agar bisa menjaga diri dari penyakit.

Biasanya, rasa ingin bersin muncul dengan tiba-tiba. Kadang kita berusaha menahannya agar tak mengganggu kenyamanan orang lain.

Akan tetapi, hati-hati, menahan bersin ternyata bisa berakibat buruk pada tubuh, seperti halnya kasus satu ini.

Bedasarkan laporan dari jurnal BMJ pada Selasa (16/1/2018), seorang pria dari Inggris mengalami robek yang parah pada tenggorokan setelah menahan bersin.

Ia berusaha untuk menekan cuping hidungnya, sekaligus menutup mulutnya untuk menahan bersin.

Tak ada yang mengira tindakan tersebut berakibat sangat fatal terhadap tubuhnya. Ternyata tekanan yang dihasilkan dari bersin yang tertahan, justru kembali menekan tenggorokan pria malang itu.

Alhasil, tekanan udara pada bersin mampu merusak dan melubangi bagian faring.

Mulanya pria berusia 34 tahun itu tak merasakan apa pun, bahkan tak menyadari tenggorokannya mengalami masalah setelah menahan bersin.

Munculnya rasa perih saat menelan disertai dengan bengkak pada leher, langsung membuat pria itu sadar ada masalah pada tubuhnya.

Selain itu, setiap kali pria itu bergerak, ia merasakan terganggu dengan sensasi meletus dan bunyi derak dalam lehernya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Berakibat Komplikasi dan Infeksi

Setelah mengeluhkan hal ini, pria tersebut langsung dilarikan ke unit gawat darurat dan melalui proses x-ray. Saat dilihat hasilnya, dokter memberi tahu pria itu bahwa terdapat robekan besar di tenggorokannya.

Kondisi ini dapat berdampak masuknya gelembung udara ke bagian jaringan otot dadanya. Istilah untuk menjelaskan kondisi ini disebut dengan emfisema subkutan dan pneumomediastinum.

Jika dibiarkan terlalu lama, hal ini dapat berpotensi menyebabkan komplikasi serta infeksi. Dengan begitu, dokter harus melakukan tindakan cepat sebelum menimbulkan komplikasi lain. 

Beruntungnya, pria asal Inggris tersebut berhasil diselamatkan dengan cepat oleh dokter. Agar robekan faringnya bisa sembuh, tenggorokannya tak boleh dipakai untuk menelan, demi melindunginya dari rasa sakit dan pembengkakan.

Mereka memasukkan makanan melalui tabung dan memberikan antibiotik lewat vena. Setelah seminggu, akhirnya ia bisa pulih kembali.

3 dari 3 halaman

Alasan Tidak Boleh Menahan Bersin

"Bersin memiliki reaksi yang sangat kuat. Faktanya, bersin dapat mencapai kecepatan 40 meter per jam dan dapat mencapai jarak 20 kaki. Diperkirakan, terdapat 40 ribu partikel air yang dapat keluar dari bersin melalui hidung dan mulut," ujar Profesor Klinis Pediatri dari Universitas California, Eli Meltzer, MD, melansir Oddity Central, Jumat (19/1/2018).

Karena terdapat reaksi dan tekanan yang kuat ketika bersin, maka hal itu tak boleh sampai ditahan. Sebab, dapat merusak organ tubuh lain.

Dampak dari menahan bersin tak hanya menyebabkan kerusakan pada bagian tenggorokan. Kerusakan pada kantong mata juga berisiko terjadi.

Hal ini disebabkan tekanan udara dapat keluar melewati jaringan lunak emfisema dalam mata. Jika hal ini sering terjadi, maka jaringan lunak kantong mata tersebut dapat rusak.

Kemudian menahan bersin juga menyebabkan pukulan dan tekanan udara yang kuat pada rongga dahi dan otak. Untuk mencari jalan keluar, udara dapat melewati organ dalam di bagian telinga.

Dampak yang dapat terjadi malah berujung pada kerusakan organ telinga dalam, bahkan bisa sampai menyebabkan kehilangan indra pendengaran. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.