Sukses

Jangan Didekati, 3 Hewan Ini Memiliki Pertahanan Diri Mengerikan

Pertahanan diri hewan ini bisa menyebabkan kelumpuhan, hingga kematian pada sang predator.

Liputan6.com, Jakarta Setiap makhluk hidup memiliki cara pertahanan khusus untuk menghindar dari pemangsanya. Biasanya mekanisme pertahanan yang digunakan cukup untuk melumpuhkan atau sekedar memberikan waktu untuk mengecoh predator agar hewan tersebut punya kesempatan untuk melarikan diri dari pemangsa.

Berbeda dengan hewan berikut ini yang memiliki cara unik dan mengerikan untuk menghindari sang pemangsa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Semut Carpenter

Berbeda dengan semut pada umumnya yang melindungi diri dengan menggigit, semut carpenter memiliki mekanisme pertahanan unik, yaitu dengan meledakkan diri. Masalanya, mereka tidak bergerak sendirian tapi dalam jumlah banyak, satu koloni. Ketika diserang, semut ini tidak hanya menggigit, tapi juga akan memanjat tubuh si penyerang, beramai-ramai menuju wajah dan mengerubungi kepalanya lalu meledakkan diri.

Dalam biologi proses ini disebut autothysis, semut mengkontraksi tubuhnya sendiri sehingga kelenjar di tubuhnya membesar dan meledak. Ledakan tersebut disertai dengan zat kimia yang berbahaya untuk sang predator. Jika terkena ledakan ini, predator akan mengalami kebutaan dengan mulut lengket dan puluhan semut mati yang menempel di mukanya.

3 dari 4 halaman

2. Kumbang bombardir Afrika

Serangga jenis kumbang ini, melindungi dirinya dengan menembak predator dengan cairan kimia yang terdapat di ruang tubuhnya. Kumbang bombardir Afrika atau african bombardier beetle menyimpan dua zat kimia yaitu hidrogen peroksida dan hydropenon di dua ruangan terpisah dalam perutnya. Ketika mereka merasa terancam, satu ruangan dalam perut akan mengosongkan cairannya dan bercampur dengan cairan yang ada di sebelahnya, sehingga sang kumbang bisa mengarahkan semprotan kimia yang kuat ke berbagai arah dengan tepat.

Cairan tersebut bersifat korosif sehingga akan meninggalkan luka di kulit manusia selama tiga minggu. Selain itu, serangga ini juga mampu menembakkan cairannya sebanyak 70 kali tembakan dengan kecepatan mencapai 500 tembakan per detik dengan suhu cairan mencapai 100 derajat celcius yang bisa mencederai setiap predator yang mencoba mengganggunya.

4 dari 4 halaman

3. Komodo

Hewan asli Indonesia ini sering disebut dinosaurus era modern. Dengan gigi mereka yang berjumlah 60 lebih mampu menghasilkan luka yang mengerikan bagi siapa saja yang berani mengganggu komodo. Bukan hanya itu, pada gigi komodo terdapat jutaan bakteri yang dihasilkan dari sisa daging makanan yang menempel di gigi mereka. Dengan bakteri inilah, komodo tidak perlu mengejar mangsanya, cukup dengan menggigit dan menunggu bakteri menginfeksi seluruh tubuh mangsanya hingga terjatuh.

 

Penulis:

Latif Munawar

Reporter Sahabat Liputan6.com

Jadilah bagian dari Komunitas Sahabat Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: SahabatLiputan6@gmail.com serta follow official Instagram @sahabatliputan6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.