Sukses

Dianggap Remeh, Ternyata Jadi Mahasiswa Komunikasi Itu Sulit

Banyak masyarakat yang menyindir dan menjadikan mahasiswa jurusan komunikasi lelucon lucu

Liputan6.com, Jakarta Pada awal kemunculannya, hanya sedikit mahasiswa yang mau belajar dan mengambil jurusan Ilmu Komunikasi. Fakultas yang dulu bernama Durnalistik dan Publisisitik ini dianggap ilmu baru dan masih tabu di masyarakat, sehingga calon mahasiswa enggan memilih jurusan ini.

Di Universitas Moestopo (Beragama), pada awal pembentukannya, fakultas yang pertama kali dirintis oleh Mayjen TNI Prof. Dr. Moestopo ini masih dipandang sebelah mata. Padahal sebenarnya, setiap jurusan pasti memiliki kesulitan masing-masing. Berikut beberapa anggapan salah masyarakat terhadap Fakultas Ilmu Komunikasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

1. “Anak Fakultas Komunikasi cuma modal ngomong doang”

Anggapan ini pasti sering didengar anak SMA yang hampir lulus sekolah, dan memutuskan untuk melanjutkan kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi. Namun nyatanya, kuliah di jurusan komunikasi tidak semudah itu, banyak kemampuan yang harus dikuasai saat berkuliah di fakultas ini. Selain biaya, kemampuan bahasa asing, kepribadian yang ramah, serta mudah bergaul dengan orang lain juga menjadi modal penting untuk menjadi mahasiswa komunikasi.

2. “Paling setelah lulus kerjaannya jadi operator ‘halo halo’ di mall”

Yang menyedihkan, masih banyak masyarakat yang berfikir bahwa mahasiswa komunikasi, saat lulus hanya akan menjadi operator di sebuah mall, stasiun kereta, atau bandara. Mereka tidak pernah mencari tahu bahwa banyak orang sukses dan terkenal karena kemampuan komunikasi yang bagus dan lulus dari fakultas komunikasi. Seperti artis Donita, Shiren Sungkar, serta jurnalis terkenal lainnya.

3 dari 3 halaman

3. “Jurusan komunikasi itu cuma buat mahasiswa yang malas kuliah”

Entah apa yang ada di benak orang-orang sehingga bisa berbicara seperti ini. Faktanya hampir disemua jurusan pasti ada mahasiswa malas. Mungkin anggapan ini muncul karena pada umumnya mahasiswa komunikasi mengenakan pakaian senyamannya, kurang rapi, bahkan terkesan acak-acakan. Perlu digaris bawahi bahwa hal tersebut merupakan ekspresi jiwa mahasiswa komunikasi yang menyukai hal-hal simple dan sederhana. Bisa kita bandingkan dengan penampilan wartawan yang sedang bertugas dilapangan, dan tidak ada kaitannya dengan sifat malas.

4. “Ngapain belajar komunikasi, orang kita sehari-hari juga berkomunikasi”

Meskipun sehari-hari kita berkomunikasi, tapi hanya mahasiswa komunikasi saja yang mengerti bagaimana bertutur kata yang baik, kepada siapa bahasa itu ditujukan, serta bagaimana membuat seseorang mudah dekat dengannya hanya dengan mengobrol. Banyak ilmu yang di sajikan dalam mata kuliah komunikasi yang mengajarkan kita agar mudah bersosialisai dengan lingkungan.

 

Penulis:

Latif Munawar

Universitas Moestopo (Beragama)

Jadilah bagian dari Komunitas Campus CJ Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: campuscj6@gmail.com serta follow official Instagram @campuscj6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.