Sukses

Zumi Zola Tersangka, Warganet: Lebih Enak Jadi Selebritas

Penetapan Zumi Zola menjadi tersangka membuat terkejut banyak orang. Sejumlah warganet memberikan respons mereka melalui cuitan di Twitter.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Koruspi (KPK) memang selalu membuat kejutan kepada masyarakat terkait dengan pejabat yang terlibat kasus korupsi. Kali ini giliran KPK menetapkan Gubernur Jambi, Zumi Zola yang dinyatakan sebagai tersangka suap APBD Jambi

Diduga kuat gubernur ganteng itu menerima janji proyek yang bernilai miliaran rupiah. Oleh karena itu, KPK melakukan serangkaian upaya mulai dari penggeledagan rumah dinas sampai dengan vila milik keluarga Zumi Zola.

Untuk menghindari Zumi Zola melarikan diri, KPK juga sempat mengeluarkan surat pencegahan ke luar negeri sejak 25 Januari 2018.

Setelah kabar penetapannya sebagai tersangka oleh KPK, tentunya kabar ini ditanggapi berbagai respons warganet.

"Kok aku sedih yah :( sbg warga jambi.. awalnya berharap byk jambi bisa jauh lebih baik dipimpin sm beliau slm 5 thn masa kerja :( lah ini baru 2 tahun udh jd tersangka aje pak pak," tulis Nyimas Esa Putri.

"Politik itu kejam dan penuh nafsu pak, mending main sinetron," komentar Rahmat Hidayat.

"Susahnya jadi pejabat bersih" sahut Kristo Roland.

"Gerhana Bulan kali ini bakal diingat terus sama Zumi Zola. Bahwa lebih enak jadi seleb dibanding kepala daerah," tuis Billy Khaerudin.

Selain itu, kutipan Ketua Umum PAN, sebagai partai pengusung Zumi Zola mendapat cibiran warganet karena menyebutkan gaji seorang gubernur terbilang kecil.

"Karena Gaji Gubernur kecil maka dimaklumi saja kalau korupsi begitu ya maksudnya? segitunya belain tersangka korupsi," tulis Mohamad Guntur.

"Anda sehat? Apa salah minum obat? Jadi krn gaji kecil boleh korupsi gitu ya? Jadi pejabat kok ngarep gaji gede, jadi pejabt itu pengabdianKlo mau gaji gede jadi pengusaha," Ary Prasetyo.

Bagaimana tanggapanmu terhadap kasus penetapan Zumi Zola sebagai tesangka?

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.