Sukses

Waspada, Ini Efek Buruk Jika Sering Snooze Alarm di Pagi Hari

Menunda alarm pasti dilakukan banyak orang karena alasan mengantuk. Di balik itu, ternyata kebiasaan tersebut dapat merusak tubuh.

Liputan6.com, Jakarta - Apakah kamu tipe orang yang susah bangun pagi? Agar bisa bangun pagi, salah satu cara yang sering kita lakukan yakni menggunakan alarm. Kadang kala kita sering mengundur dan menunda alarm beberapa kali karena masih merasa mengantuk.

Kejadian seperti ini pasti tidak sekali dua kali terjadi, malahan kerap berulang dilakukan oleh banyak orang. Selain itu, alarm yang diundur tak hanya membuat kita kesiangan.

Menurut sejumlah pakar, kembali tertidur setelah mendengar bunyi alarm ternyata dipercaya dapat merusak tubuh.

Jika kamu terlalu sering menekan snooze atau tombol yang mengundur bunyi alarm, hal ini dapat berpengaruh kepada mekanisme jam alami kita untuk bangun tidur setiap hari.

Kalau berubah terus, tubuh akan selalu menganggapnya sebagai mode tidur. Akibat yang ditimbulkan dapat membuat kita merasa ngantuk dan kelelahan sepanjang hari. 

Ketika membiarkan diri tidur kembali setelah alarm berbunyi, tubuh dapat merespon terjadinya kesalahan jam bangun. Setelah bunyi alarm kedua, hal ini dapat membuat respon tubuh dan otak terkejut.

Hal ini dapat menghasilkan perasaan berkabut, pusing serta kepala terasa berat setelah bangun dari tidur atau gejala tersebut biasanya disebut dengan inersia tidur.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Membuat Lelah

Selain itu, ketika kamu terbangun karena suara alarm dan berusaha menekan tombol snooze. Hal ini bisa mempengaruhi pergerakan pada mata cepat (REM) dan siklus mimpi. Kondisi tersebut dapat terjadi ketika tubuh tak aktif, tetapi pikiran kita sedang aktif atau pada saat kita bermimpi.

"Jika kamu menyetel alarm lebih awal dengan tujuan untuk menunda bangun maka kamu akan menghilangkan manfaat dari tidur REM, apalagi hal ini akan jauh lebih sulit untuk kembali tidur setelah alarm selesai berbunyi," kata Adam Tishman, ahl tidur melansir Meaww, Jumat (9/2/2018).

Kebiasaan bangun ini dapat merusakmu secara perlahan-lahan. Hal ini dapat membuat tubuh merasa bingung haruskah tidur atau bangun.

Mekanisme tidur dan bangun yang terganggu dapat mempengaruhi jam biologis kita. Dampaknya tidak akan baik untuk kesehatan. Mudah lelah, gangguan konsentrasi, hingga rasa stres bisa muncul akibat dari hal itu.

Biasanya strategi yang salah yakni menempatkan alarm jam 6.30 ketika kamu ingin bangun pada pukul 7. Cara ini  ternyata dapat berpengaruh besar pada jam tubuh kita. Daripada melakukan hal itu ada baiknya tetap menyetel alarm pada pukul 7. 

Setelah alarm pertama, biasanya tubuh kita akan memasuki tahap untuk bangun dari tidur. Cara ini dianggap lebih mudah supaya bangun tidur tak terasa menyakitkan.

Selain itu, kamu juga harus menyesuaikan waktu tidurmu dengan mempertimbangkan sejumlah hal, meliputi tidur lebih awal, mendapat cukup tidur, serta biasakan untuk menjauhi gawai ketika menjelang tidur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini