Sukses

Lubang di Jalan Raya Ponorogo

Kondisi jalan di Kabupaten Ponorogo yang menjadi kota kebanggaan kita, sangat memprihatinkan. Hal ini disebabkan karena jalan-jalan tersebut banyak yang berlubang bahkan ada yang sampai rusak berat.

Citizen6, Ponorogo: Kondisi jalan di Kabupaten Ponorogo yang menjadi kota kebanggaan kita, sangat memprihatinkan. Hal ini disebabkan karena jalan-jalan tersebut banyak yang berlubang bahkan ada yang sampai rusak berat. Misalnya saja jalan-jalan di wilayah Babadan, Jalan Raya Ponorogo-Solo, Daerah Bantarangin, Jalan di Sukorejo menuju Sampung, Desa Bogem, Jalan Madura bagian selatan menuju Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Thamrin, Jalan Menur, Jalan Sedap Malam, Jalan Sinduro, Jalan Daerah Paju, Jalan Raya Bibis Wringin Anom di Desa Bedingin, Kecamatan Sambit, Perbatasan Sawoo, Jalan di Desa Pandak, Kecamatan Balong, Desa Jambon, Baosan Kidul Ngrayun dan masih banyak yang lainnya begitu memprihatinkan.

Kondisi jalan yang rusak cukup menyulitkan bagi pengguna jalan raya. Mereka harus ekstra hati-hati di jalan. Begitu juga dengan waktu yang ditempuh untuk mencapai tujuan menjadi lebih lama dari biasanya. Bukan hanya itu saja, celakanya lagi ada yang sampai menimbulkan kecelakaan ringan hingga jatuhnya korban jiwa.

Kenyataan tersebut dapat kami lihat pada kejadian yang di alami oleh Bapak Ali Mas’ Udi. Ketika sedang berkendara tidak terlihat dari kejauhan ternyata terdapat lubang yang cukup dalam, tak pelak kecelakaan tidak terhindarkan lagi, dan kejadian ini tidak hanya dialami oleh Bapak Ali saja, tetapi juga dialami pengguna jalan raya yang lainnya. Kalau keadaan jalan rusak dibiarkan, tidak menutup kemungkinan akan jatuh lebih banyak korban lagi akibat jalan yang berlubang. Selain itu, dampak jalan yang rusak menyebabkan banyak kendaraan yang terpaksa harus mengganti onderdil kendaraan sebelum waktunya. Hal semacam ini sangat merugikan jika dilihat dari segi ekonomi.

Jalan yang rusak bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kontraktor yang merencanakan proyek tidak memperhatikan jenis tanah tempat jalan dibangun, misalnya untuk membangun jalan di tanah bergerak harus berbeda dengan membangun jalan di tanah yang datar. Jadi kontraktor jalan harus menggunakan teknologi khusus yang disesuaikan dengan letak geografis.

Selain itu pengurangan material jalan untuk pengaspalan jalan juga merupakan salah satu penyebab cepat rusaknya jalan. Kemungkinan-kemungkinan yang lain penyebab jalan rusak yaitu, kendaraan-kendaraan berat yang seharusnya hanya diperbolehkan melewati jalan-jalan tertentu juga tidak mengindahkan peraturan yang ada, atau bisa juga karena hujan yang terus menerus, sehingga terjadi penggerusan aspal jalan oleh banjir bahkan tanah longsor.

Seperti kondisi Jalan Ponorogo-Trenggalek dan Ponorogo-Pacitan. Tahun ini curah hujan di Ponorogo tidak dapat diprediksi, akibatnya kondisi jalan tersebut semakin mengkhawatirkan. Pemerintah sudah mencoba memperbaiki, tetapi masih jauh dari kata sempurna. Ini jelas sangat menghambat kelancaran transportasi. Keadaan jalan yang rusak itu bisa diperbaiki dengan menambah alokasi dana untuk perbaikan jalan.

Tambahan alokasi dana tersebut bisa untuk membeli bahan proyek aspal yang lebih berkualitas, sehingga jika terjadi cuaca buruk atau kondisi lainnya, aspal jalan tidak rentan terhadap kerusakan. Mungkin juga karena adanya oknum-oknum yang kurang bertanggung jawab, sehingga mereka dengan sengaja mengurangi takaran yang seharusnya diberikan. Jika memang ada jalan-jalan yang dibangun tidak akan bertahan lama. Melihat kenyataan tersebut Pemerintah Kabupaten Ponorogo seharusnya lebih selektif dalam mengawasi dan menunjuk kontraktor untuk membangun jalan raya.

Kondisi jalan-jalan tersebut semakin hari semakin bertambah rusak, hal tersebut telah menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Beberapa kesempatan yang lalu dapat kita jumpai aksi protes dari warga di Jalan Raya Bibis Wringin Anom, Desa Bedingin, Kecamatan Sambit. Keadaan jalan yang rusak tidak hanya terjadi pada jalan-jalan di luar jalur Kabupaten Ponorogo, juga di dalam Kabupaten Ponorogo seperti yang kami sebutkan di awal.

Mereka menanam pohon pisang di tengah jalan yang berlubang. Mereka merasa kecewa dengan sikap pemerintah daerah yang terkesan kurang menanggapi tentang banyaknya jalan-jalan di Ponorogo yang rusak, serta perbaikan jalan yang tidak kunjung direalisasikan. Mereka mengaharapkan pemerintah serius untuk menanggapi hal tersebut. Karena dengan adanya jalan yang baik pasti akan membuat masyarakat di Kabupaten Ponorogo merasa nyaman.

Keadaan jalan yang beraspal baik dan tertata rapi tentunya menambah kerapian dan keindahan kota, dan juga kenyamanan bagi pengendara. Alangkah baiknya jika pemerintah daerah segera menindak lanjuti kondisi jalan yang berlubang-lubang tersebut, agar masyarakat dan pemerintah daerah pun aman dari demonstrasi. (Pengirim: Unzilla Zakki)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini