Sukses

Jokowi Diusulkan Jadi Nama Puncak Kerinci, Ini Reaksi Warga Jambi

Jokowi diusulkan menjadi nama puncak gunung tertinggi di Sumatera oleh tokoh masyarakat Solok Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Jokowi memang menjadi nama yang sangat populer di Indonesia. Itu karena, pria asal Solo, Jawa Tengah itu terpilih sebagai Presiden Indonesia dalam Pilpres 2014 silam.

Kepopuleran itu pun membuat tokoh masyarakat dan pemerintah Solok Selatan, Sumatera Barat mengusulkan nama Jokowi diabadikan sebagai nama Puncak Gunung Kerinci, Jambi. Usulan itu mengemuka ketika Jokowi menghadiri peringatan Hari Pers Nasional 2018 lalu.

Namun, sejumlah warga dan tokoh masyarakat Jambi kompak menolak wacana atas usulan tersebut. Sebab, pemberian nama itu dinilai kental dengan unsur politis.

Selain itu, pemberian nama atas puncak gunung api tertinggi di Indonesia itu justru berpotensi menuai perpecahan di kalangan masyarakat.

"Padahal wilayah Gunung Kerinci sebagian besar itu ada di Jambi di Kabupaten Kerinci. Kami warga Kerinci menolak atas rencana itu," ujar Agung, salah seorang warga sekaligus salah satu pegiat lingkungan di Kerinci saat dihubungi, Sabtu 17 Fenruari 2018.

Menurut dia, Gunung Kerinci setinggi 3805 Mdpl adalah ikon pariwisata yang besar. Sehingga tidak elok apabila namanya diubah menjadi Puncak Joko Widodo atau Jokowi.

"Nanti akan dikoordinasikan bersama para pegiat dan pencinta alam di Kerinci. Kami keras menolak rencana itu," ucap Agung menegaskan.

Sikap penolakan juga dikatakan salah satu anggota DPRD Provinsi Jambi, Bustami Yahya. Menurut dia, pemberian nama dalam konteks pariwisata tidak dibenarkan dengan pemberian nama politis.

"Itu tidak baik untuk sektor pariwisata," katanya menanggapi serputar penamaanPuncak Kerinci dengan nama Jokowi itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Wacana Muncul Saat HPN 2018

Dari sejumlah sumber media lokal di Sumatera Barat, ide pemberian nama Puncak Joko Widodo itu muncul saat gelaran Hari Pers Nasional (HPN) pada 9 Februari 2018 lalu. Saat itu, Presiden Jokowi hadir langsung dalam acara tahunan itu.

Saat itu lah sejumlah pegiat wisata Kerinci didukung sejumlah tokoh menyampaikan wacana tersebut. Apalagi, baru saja membuka jalur pendakian baru menuju puncak Gunung Kerinci dari Solok Selatan.

Dikutip dari laman radiotemansejati.com, wacana tersebut didukung oleh Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Irwan Afriadi ketika menghadiri pelepasan pendakian perdana Gunung Kerinci via Solok Selatan di daerah Bangun Rejo, Kamis, 15 Februari 2018.

"Ini merupakan bentuk apresiasi kita kepada beliau (Jokowi). Pada waktu acara HPN beliau melakukan promosi yang sangat luar biasa di depan 26 Duta Besar Negara Luar, banyak Menteri, dan dihadiri oleh ratusan Media Lokal, Nasional dan Internasional," ujar Irwan.

Selain itu, kata dia, Jokowi juga pernah melakukan pendakian kerinci pada tahun 1983, dan hal tersebut sangat berkesan bagi beliau. Terlebih waktu itu Jokowi melalui Solok Selatan untuk sampai di Kresik Tuo, nama daerah di Kabupaten Kerinci.

"Ini baru usulan dan pelang namanya kita akan letakkan di puncak Kerinci 3805 Mdpl, kalau beliau setuju ya Alhamdulillah, kalau tidak setuju nanti akan kami turunkan kembali," imbuhnya.

3 dari 3 halaman

Jokowi Pernah Mendaki Kerinci

Semasa mudanya, Jokowi ternyata pernah mendaki Gunung Kerinci. Itu terungkap dalam foto jadul yang menunjukkan Jokowi bersama sejumlah orang tengah bersiap mendaki gunung tersebut. 

Jokowi mengungkapkan, foto yang beredar tersebut diambil saat dirinya bersama dengan 11 orang temannya sesama mahasiswa UGM tengah mendaki Gunung Kerinci, Sumatera Barat. "Waktu itu tahun 1983-an saya sama 11 orang teman dari Jogja naik di Kerinci, kami ke sana bareng-bareng," ujar Jokowi.

Jokowi lalu bercerita bagaimana perjalanan jauh yang ia tempuh dari Yogyakarta menuju ke Gunung Kerinci melewati jalan lintas Sumatera melewati kota Padang dan berlanjut ke lokasi pendakian yang menurutnya memakan waktu yang cukup lama.

"Kerinci itu perjalanannya dua hari. Perjalanannya, mendaki naik turun. Itu cukup jauh karena dari Yogya naik bus dulu menuju Padang lalu ke Kerinci-nya sampai seharian," ingat Jokowi.

Ia pun mengenang saat proses pendakian, di antara teman-temannya, postur tubuh Jokowi termasuk paling kecil, namun itu justru keuntungan buatnya. Pasalnya dengan tubuh kecil, yang lebih ringan, dirinya selalu berada di depan saat proses pendakian.

"Teman-teman saya semuanya gede-gede, saya sendiri yang kecil tapi gara-gara itu, saya duluan yang sampai," ucap Jokowi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.