Sukses

Kisah Haru Model Muda, 7 Tahun Jadi Budak Seks Konglomerat Rusia

Seorang model dari Ukraina berhasil melarikan diri setelah dijadikan budak seks selama tujuh tahun oleh seorang konglomerat Rusia.

Liputan6.com, Rusia - Seorang model dari Ukraina berhasil melarikan diri setelah dijadikan budak seks selama tujuh tahun oleh pasangannya, yang juga seorang konglomerat di Rusia dan Turki.

Natasha Serebriy mengalami luka-luka dan penurunan berat badan setelah Vyacheslav R memukul dan melakukan pelecehan seksual hampir setiap hari. Selain itu, dia juga mengalami anemia setelah tiga bulan kehilangan darah.

Natasha yang kini berumur 25 tahun mengatakan bahwa pria itu mulai memukulnya setelah satu bulan bertemu, tepatnya saat umurnya menginjak 18 tahun. Pria yang menjadikannya budak seks itu bahkan memukulnya di depan kedua putrinya.

"Setelah satu bulan pertemuan, dia mulai menyakiti saya. Dia sering memberi alasan untuk memukul saya, karena dia ingin mengajari saya melakukan hal yang benar," kata Natasha.

"Awalnya saya mencintainya, apalagi setelah kehadiran seorang anak. Namun tak disangka, saat saya hamil anak kedua, dia membawa saya ke Turki dan saya diperlakukan seperti budak," lanjutnya.

Ketika anaknya yang pertama berumur 22 bulan, Natasha akhirnya melahirkan anak lagi. Tiga bulan terakhir saat bersama Vyacheslav, dia hampir meninggal karena kehilangan banyak darah. Dia kemudian diizinkan pergi ke rumah sakit, tapi jika dia melarikan diri, maka kedua anaknya akan disandera.

"Saya tidak memiliki kesempatan untuk lari. Semua dokumen saya ada di rumah. Dia juga melarang saya untuk berbicara dengan teman dan ibu saya. Gilanya lagi, dia akan memukul saya saat rekan bisnisnya mengunjungi kami," jelas Natasha.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berhasil Melarikan Diri

Natasha kemudian memutuskan untuk ke rumah sakit terdekat. Di sana, dia meminta pertolongan kepada pihak rumah sakit untuk membantunya menipu Vyacheslav agar kedua anaknya bisa dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan darah.

Dokter dan perawat kemudian membantu Natasha melarikan diri. Kini, Natasha dan anak-anaknya berada di sebuah tempat penampungan di Rusia.

Natasha bercerita bagaimana dirinya sangat sedih karena tidak diizinkan untuk menggunakan telepon dan semua akses berkomunikasi dengan keluarga maupun warga di luar kediamannya diblokir.

Sementara itu, setelah Natasha mengajukan laporan ke pihak berwajib, polisi Rusia tengah mencari keberadaan Vyacheslav.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.